TEMPO.CO, Jakarta - Ole Gunnar Solskjaer selalu punya cara memberi semangat para punggawa Manchester United kala dilanda krisis. Menghadapi pers menjelang laga penentuan masa depannya menghadapi Tottenham Hotspur di London, ia merujuk pada kemenangan petinju kelas berat asal Inggris, Tyson Fury, untuk membangkitkan semangat pemainnya.
Pelatih asal Norwegia itu menghadapi tekanan seusai kekalahan besar 5-0 Manchester United di tangan Liverpool akhir pekan lalu. Jika kalah lagi melawan Tottenham, bukan tidak mungkin Solskjaer akan kehilangan posisinya sebagai manajer Setan Merah.
Menjawab keraguan menjelang laga melawan Tottenham, Solskjaer pun berharap timnya bisa memiliki mental juara layaknya seorang Tyson Fury. “Kami harus melihat mengapa itu kinerjakami tidak dapat diterima," kata Solskjaer kepada Talksport.
The Gispy KIng, lahir di Manchester, bangkit dari kekalahan pada pertarungan pertama melawan Deontay Wilder. Setelah itu, ia mampu bangkit pada pertarungan kedua dan memukul jatuh Wilder pada Februari 2020. Pada pertarungan trilogi awal Oktober ini, ia tampil lebih kuat dan berhasil mempertahan sabuk WBC miliknya dari Wilder.
Aksi petinju Inggris, Tyson Fury setelah memukul KO petinju AS, Deontay Wilder dalam pertarungan ketiga antara keduanya di T-Mobile Arena, Paradise, Nevada, Amerika Serikat, Ahad, 10 Oktober 2021. REUTERS/Steve Marcus
Bagi Solskjaer, kekalahan Fury bisa menjadi inspirasi. Fury kembali lebih kuat pada kedua kesempatan untuk menghindari kekalahan. Kondisi yang sama sedang dialami United setelah mereka dihabisi Liverpool.
“Saya menggunakan analogi itu. Rasanya seperti kami adalah seorang petinju yang habis-habisan dipukul, dirobohkan di ronde pertama. Kami memiliki peluang, kami kebobolan gol, kami ingin menyelesaikannya, dan menjadi terlalu terbuka dan terlalu panik saat melawan tim yang bagus," ujarnya.
“Anda melihat Tyson Fury, dia dijatuhkan beberapa kali, sungguh luar biasa betapa tenang dia di atas ring tinju. Setiap hitungan dimulai, dia bangun dan bersiap-siap untuk bertarung lagi. Kami harus bangun lebih cepat dan mencoba mengatasinya. Pikiran harus lebih baik tetapi kami harus melihat hal-hal yang berbeda juga," ujar Solskjaer.
Selain itu, ia juga tidak ambil pusing apabila klub telah mencari penggantinya jika hasil buruk melawan Tottenham terjadi. Antonio Conte disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Solskjaer. “Saya telah melalui beberapa momen yang sangat buruk sebagai pemain dan manajer di sini. Setidaknya ada 2-3 krisis sejak saya menjadi manajer, dan saya akan selalu berusaha dan melawan.”
Baca juga : Tottenham vs Manchester United, Solskjaer Bicara Kebangkitan dan Amarah Pogba
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.