TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sebuah wawancara, Lionel Messi membahas kembali kepergiannya dari Barcelona pada bursa transfer musim panas lalu. Di situ, ia sempat meminta untuk bertahan di Camp Nou. Rumor juga sempat beredar bahwa pemain 34 tahun itu ingin bermain tanpa dibayar.
Mendengar keinginan dan tawaran Messi, Presiden Barcelona Joan Laporta malah menanggapinya dengan nada bercanda. Sejak itulah, kata Messi, ia tak pernah berbicara dengan Laporta. “Saya melakukan semua yang saya bisa untuk bertahan,” Messi dalam sebuah wawancara dengan Sport dikutip dari Marca.
“Saya sama sekali tidak diminta bermain secara gratis. Saya diminta untuk mengurangi gaji saya 50 persen dan saya menyetujuinya tanpa masalah. Kami bersedia membantu klub. Keinginan saya dan keluarga saya adalah bertahan di Barcelona," kata pemain timnas Argentina tersebut.
Messi meneruskan, "Tidak ada yang meminta saya bermain secara gratis, tetapi pada saat yang sama, saya pikir apa yang dikatakan presiden itu tidak pantas. Itu menyakitkan saya karena saya pikir dia tidak perlu mengatakannya. Itu menciptakan spekulasi atau membuat orang berpikir hal-hal yang menurut saya tidak pantas saya dapatkan."
Messi juga berbicara tentang bulan-bulan pertamanya di PSG dan membahas motivasinya pindah ke Parc des Princes. “Ketika saya memutuskan untuk datang ke PSG, salah satu alasannya adalah skuad mereka yang hebat dan keinginan untuk terus berkembang sebagai klub dan memenangkan Liga Champions,” katanya.
Pemilik enam Ballon d'Or itu mengatakan, "Tentu berbeda di Paris dibandingkan dengan Castelldefels, di mana kami terbiasa tinggal di sana dan memiliki semua yang kami butuhkan di dekatnya. “Sekarang saya tidak bisa menjemput anak-anak dari sekolah dan pergi ke tempat latihan, karena keterbatasan waktu."
Di skuad PSG, Messi pun menolak membandingkan rekan bermainnya di lini serang. Trio Messi, Neymar dan Mbappe, dan Messi, Neymar, Luis Suarez, tentu tidak bisa dibandingkan. "Ada pemain yang berbeda. Luis Suarez adalah tipe pemain nomor sembilan yang berbeda dengan Kylian Mbappe. Itu karakteristik yang berbeda."
"Luis lebih merupakan pencetak gol jadul, penyerang tengah murni, sedangkan Kylian lebih ingin berpartisipasi dalam permainan dan menjadi kuat untuk menghancurkan Anda ketika dia menemukan ruang terbuka."
“Dengan Neymar, saya memiliki hubungan yang baik dengannya selama beberapa waktu dan kami tetap berhubungan ketika kami tidak lagi bermain bersama. Dengan Kylian, awalnya aneh karena kami tidak tahu siapa yang akan datang atau pergi. Sekarang kami semakin mengenal satu sama lain, baik di dalam maupun di luar lapangan, dan kami bermain dengan sangat baik," kata Messi.
Dalam wawancara itu, Messi diminati tanggapannya soal favorit pemenang Ballon d'Or. Meski mengaku tak memikirkannya, ia dijagokan bisa meraih gelar pemain terbaik ketujuhnya tahun ini. "Sejujurnya, saya tidak memikirkannya," katanya.
"Hadiah terbesar bagi saya adalah memenangkan trofi bersama negara setelah berjuang begitu lama dan keras untuk itu. Jika saya memenangkan Ballon d'Or, itu akan luar biasa. Memenangkan yang ketujuh itu menjadi hal yang gila. Tapi, jika saya tidak menang pun tidak masalah," ujar Messi.
Baca juga : Lionel Messi Ingin Kembali ke Barcelona Setelah Pensiun Nanti
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.