TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara pemerintah Spanyol Isabel Rodriguez mendesak bintang tenis asal Serbia, Novak Djokovic, melakukan vaksinasi Covid-19. Menurut dia, alih-alih sebagai syarat untuk masuk ke sebuah negara, petenis nomor satu dunia itu harus memberi contoh untuk publik dalam mengatasi pandemi.
Djokovic dideportasi dari Australia, Minggu, menjelang Australia Open 2022, setelah memasuki negara itu tanpa vaksinasi dengan pengecualian medis. "Apa yang harus dilakukan Tuan Djokovic adalah mendapatkan vaksinasi, itu akan menjadi hal yang paling masuk akal untuk dilakukan," kata Rodriguez, dikutip dari Reuters, Rabu, 19 Januari 2022.
"Memimpin dengan memberi contoh adalah penting dan inilah yang dilakukan oleh para olahragawan dan perempuan hebat negara kita. Misalnya, Tuan Nadal (Rafael Nadal)," ujarnya menambahkan, merujuk pada salah satu saingan berat Djokovic yang sama-sama memegang 20 gelar juara Grand Slam.
Meskipun vaksinasi tidak wajib di Spanyol, tingkat vaksinasi di negara itu adalah salah satu yang tertinggi di Eropa. Djokovic rutin melakukan perjalanan ke Spanyol. Ia memiliki sebuah rumah di resor selatan Marbella. Dia menghabiskan beberapa hari di sana pada akhir Desember dan awal Januari dan rekaman video menunjukkan dia berlatih di sana.
Aturan Spanyol saat ini mengharuskan orang untuk menunjukkan sertifikat vaksin, tes PCR negatif atau sertifikat telah pulih dari COVID-19 untuk masuk ke negara itu. Jika syarat dipenuhi, Djokovic, yang sempat dinyatakan positif Covid-19, harusnya bisa berkompetisi di Mutua Madrid Open pada 26 April - 8 Mei. Spanyol tidak memiliki aturan khusus di acara olahraga tersebut.
Adapun pemerintah Prancis, sebelumnya, mengatakan bahwa Djokovic akan dilarang bermain di French Open pada Mei mendatang setelah aturan undang-undang izin vaksin baru yang saat ini telah berlaku. Djokovic sekarang berada di negara asalnya Serbia. Saat pulang, ia disambut seperti pahlawan setelah dideportasi dari Australia.
Baca juga : Tanpa Vaksinasi, Tidak Ada French Open untuk Novak Djokovic