TEMPO.CO, Jakarta - Joan Mir belum menyerah untuk merebut gelar kedua juara dunia MotoGP. Pembalap Suzuki Ecstarm yang dikritik karena tidak mencatatkan satu kemenangan pun musim lalu, bertekad memperbaiki penampilannya pada2022.
Meski gagal menang, Joan Mir masih mampu mengamankan posisi ketiga klasemen pada akhir musim di bawah Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia. Namun, jika menilik catatan pada MotoGP 2020, Mir berhasil merebut juara dunia dengan hanya mengantongi satu kemenangan.
Catatan tanpa kemenangan pun wajar jika melihat performa impresif Fabio Quartararo bersama Yamaha dan Francesco Bagnaia bersama Ducat. Mir pun menyerang balik para pengkritiknya. Menurut dia, pengkritiknya adalah orang yang tidak tahu-menahu dunia balap motor.
"Ada dua sudut pandang. Yang pertama adalah mereka yang tidak tahu sama sekali soal dunia balap motor. Sedangkan yang satunya adalah mereka yang mengikuti balapan dan tahu banyak soal sepeda motor. Pendapat mereka berbeda, dan itulah yang saya dengarkan," kata dia dikutip dari Crash.
Pembalap berusia 24 tahun itu menyebut bahwa ia bisa saja merebut banyak kemenangan. Namun, hal itu membuatnya mesti meninggalkan mimpi menjadi seorang juara. "Pada 2020, saya bertarung untuk mendapatkan gelar. Kadang sulit untuk mengambil risiko hanya demi satu-dua kemenangan," ujarnya.
"Kalau saya tidak memperebutkan gelar, saya tentu akan memenangi lebih banyak balapan. Namun, musim ini akan berbeda. Saya baru berusia 24 tahun, dan sejauh ini grafik penampilan saya terus menanjak," kata pembalap asal Spanyol tersebut.
Belakangan, Joan Mir kerap dikaitkan dengan Repsol Honda. Ia diproyeksikan menjadi tandem Marc Marquez. Untuk membentenginya, Suzuki Ecstar dikabarkan bakal memberi motor yang lebih kuat dan kompetitif pada MotoGP 2022.
Target Andre Dovizioso di MotoGP 2022
Andrea Dovizioso menjadi pembalap satelit Yamaha untuk MotoGP 2022. Pembalap berusia 35 tahun itu mengaku tak keberatan hanya dikontrak selama setahun. Musababnya, ia juga belum berminat memperpanjang durasi kontraknya.
"Saya tidak memiliki kontrak untuk musim 2023, tetapi saya tidak menginginkannya saat ini, karena saya tidak tahu apa yang ingin saya lakukan. Sederhana saja, jika Anda kencang bisa bersenang-senang. Jika tidak, ini tidak menyenangkan. Terutama ketika dalam fase karier seperti saat ini," ujar pembalap asal Italia itu.
Andrea Dovizioso berseragam Petronas Yamaha SRT. ANTARA/HO via Sepang Racing Team/pri.
Sebelum dikontrak oleh WithU Yamaha RNF, Dovi, sapaannya, sempat hiatus selama setengah musim 2021. Saat itu, kontraknya tidak diperpanjang oleh Ducati. Ia sempat membela Petronas Yamaha SRT untuk menggantikan Franco Morbidelli, yang promosi ke tim pabrikan Yamaha.