TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pelatih Shakhtar Donetsk dan AS Roma, Paulo Fonseca, merupakan satu dari ribuan orang yang terjebak di Kiev setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022.
Ia mengaku kesulitan meninggalkan Ukraina. "Ini adalah hari terburuk dalam hidup saya," kata Fonseca kepada Jornal de Noticias dari sebuah hotel di Kiev, tempat dia tinggal bersama istrinya.
"Saya bangun jam lima pagi karena (mendengar) lima ledakan berturut-turut."
“Saya memiliki jadwal penerbangan tetapi sekarang tidak mungkin untuk pergi."
"Bandara hancur dan wilayah udara telah ditutup."
"Kami hanya bisa berdoa agar bom tidak menimpa kami."
"Saya tidak tahu bagaimana saya akan keluar dari sini."
Pesan perdamaian
Kemudian, Fonseca memposting sebuah video dirinya memberikan pesan lewat Twitter.
"Saya di Kiev," tulis pelatih asal Portugal tersebut.
"Saya dan keluarga saya sedang mengalami masa sulit di tengah perang yang tidak dapat diterima."
“Tetapi kami percaya bahwa perdamaian akan menang dan kami harus tetap kuat."
"Saya telah menerima begitu banyak pesan dari orang-orang di Portugal, Italia, dan di seluruh dunia."
"Saya ingin berterima kasih kepada semua orang atas perhatian yang mereka tunjukkan. Saya berharap dapat melihat Anda semua segera."
I would like to thank everyone who has sent messages of care and support to my family and I. We are in Kyiv and doing our best to stay strong during this very tough moment for Ukraine. pic.twitter.com/HbKFCsSoW5
— Paulo Fonseca (@PFonsecaCoach) February 24, 2022
Paulo Fonseca, 48 tahun, pelatih asal Portugal kelahiran Mozambik. Ia antara lain pernah melatih Porto, Braga, Shakhtar Donetsk, dan AS Roma. Ia pernah terpilih sebagai pelatih terbaik di Ukraina pada 2016/2017 saat membawa Shakhtar merebut tiga gelar juara.
MARCA | SKOR.ID
Baca Juga: Klasemen Liga Italia Pekan Ke-27 Setelah AC Milan dan Inter Milan Ditahan Lawan-lawannya