TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Mandalika SAG Team menjadi wakil Indonesia satu-satunya di ajang balapan motor internasional Moto2. Tim yang disponsori Pertamina ini memulai debut mereka di kelas Moto2 pada musim lalu. Kendati demikian, dua pembalapnya bukan berasal dari Indonesia.
Mereka adalah rider asal Belanda berdarah Indonesia, Bo Bensneyder dan Gabriel Rodrigo dari Argentina.
Direktur Utama Mandalika SAG Team Kemalsyah Nasution mengatakan pembinaan pembalap muda di Indonesia belum berjalan maksimal. Hal ini yang menjadi persoalan pembalap lokal masih belum bisa bersaing dalam balapan di kelas teratas.
"Pembinaan prestasi itu sebenarnya tidak mudah. Pembinaan prestasi motorsport kita ini menurut saya masih kurang. Karena belum berjalan dengan baik," kata Kemalsyah mengutip Skor.Id, Jumat, 11 Maret 2022.
Kemal menuturkan setelah Indonesia absen menjadi tuan rumah MotoGP selama sekitar 25 tahun, terakhir MotoGP Sentul, upaya pembinaan terhadap pembalap muda tidak berjalan.
Dengan kembalinya Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP di Sirkuit Mandalika, ia berharap proses pembinaan bisa berjalan maksimal. "Kalau kita pelajari dari (pembinaan) di Eropa sudah sangat berbeda dengan yang di Indonesia. Kita harus mulai dari sekarang membangun akademi," tutur Kemalsyah.
Dari sisi pembinaan akademi pun, menurut dia, harus benar. Salah satunya bisa dimulai dengan motor yang harus mini GP. "Karena kalau dengan motor bebek, kita tidak akan bisa ke jenjang dunia. Sangat sulit," ujarnya.
Kemalsyah berharap kehadiran Pertamina Mandalika SAG Team pada Moto2 2022 bisa menjadi motivasi bagi pembalap Indonesia untuk berprestasi. "Mudah-mudahan tim ini bisa memicu generasi-generasi muda kita sekarang yang memiliki angan tinggi untuk menjadi pembalap internasional," tutur Kemalsyah.
Ihwal target tahun ini, Kemalsyah berharap tim bisa merebut podium dalam balapan Moto2. Namun lebih dari itu, ia ingin Mandalika SAG Team bisa menjadi salah satu jalan bagi para pembalap Indonesia untuk berkiprah di ajang internasional.
Baca: MotoGP Mandalika: Michelin Kurangi Jenis Ban dari 40 Menjadi 30