TEMPO.CO, Jakarta - Persaingan MotoGP musim ini nampak semakin merata. Setiap tim terlihat punya peluang yang sama besar untuk meraih podium.
Tercatat dari tiga seri yagn sudah dilewati, posisi podium diisi oleh sembilan pembalap berbeda. Sejauh ini tidak ada satu pembalap yang mendominasi balapan MotoGP.
Pembalap dari tim WithU RNF Racing Yamaha Andrea Dovizioso mengatakan jarak antara pemenang dan pembalap terakhir semakin kecil. Ia menilai hal itu terjadi karena ada pengembangan motor dari sisi teknologi. Menurut dia, pengembangan motor dengan downforce, alat pengatur ketinggian, elektronik membuat perbedaan besar ketimbang kemampuan pembalap itu sendiri.
"Dari sisi pembalap, menurut saya, itu tidak terlalu bagus. Pengembangan sisi teknis di MotoGP bukan yang terbaik karena apabila Anda cepat di akhir pekan Anda bisa bertarung. Namun jika Anda tidak cepat, Anda tak bisa bersaing," ujar mantan pembalap Ducati ini.
Ia menuturkan semuanya berhubungan dengan kecepatan. "Setiap sesi itu seperti kualifikasi karena Anda harus mencetak lap yang baik agar bisa masuk sepuluh besar," kata Dovizioso.
Pembalap asal Italia itu mengaku tidak terlalu suka dengan hal itu. "Mungkin karena saya tumbuh di situasi yang berbeda. Namun, kenyataannya demikian dan Anda harus beradaptasi," ujarnya.
Setelah hampir sepuluh tahun, Andrea Dovizioso yang kini memasuki usia 36 tahun kembali menunggangi motor Yamaha. Ia kesulitan mencetak finis poin dengan tim satelit Yamaha RNF.
Ia mengatakan masih beradaptasi dengan motor barunya itu. "Anda bisa bayangkan betapa besarnya perubahan karena semuanya berbeda, sebagian besar berbeda (dari Ducati). Butuh waktu untuk beradaptasi," kata dia.
Dovizioso menjelaskan masih kewalahan dengan ukuran sasis motor yang lebih besar dari tubuhnya. Saat kondisi tak nyaman, ia kesulitan memacu motor lebih cepat lagi.
"Apabila Anda tidak membalap dengan cara tertentu, seperti yang dilakukan Fabio (Quartararo), Anda tidak dapat menggunakan potensi motor ini. Saya mencoba mempelajari dan meniru para pebalap lainnya di Yamaha," tuturnya.
Peraih podium di 3 seri awal MotoGP
- MotoGP Qatar: Enea Bastianini (Ducati), Brad Binder (KTM), Pol Espargaro (Honda)
- MotoGP Indonesia: Miguel Oliveira (KTM), Fabio Quartararo (Yamaha), Johann Zarco (Ducati)
- MotoGP Argentina: Aleix Espargaro (Aprilia), Jorge Martin (Ducati), Alex Rins (Suzuki)
Baca: Marc Marquez Kembali di MotoGP Amerika, Ancaman untuk Aleix Espargaro?