TEMPO.CO, Jakarta - Serena Williams, petenis putri legendaris asal Amerika Serikat, memutuskan untuk gantung raket. Pengumumannya sudah dilakukan pada bulan lalu dan ia menjalani laga terakhirnya di arena tenis pada Sabtu, 3 September 2022.
Dalam turnamen terakhirnya, US Open 2022, Serena hanya bisa berakhis sampai putaran ketiga. Ia dikalahkan petenis Australia, Ajla Tomljanovic, 5-7, 7(7)-6(4), 1-6
Usai pertandingan, Serena apakah ia akan mempertimbangkan kembali setelah pensiun, "Saya tidak berpikir seperti itu. Tetapi anda tidak akan pernah tahu," kata Serena dikutip dari BBC.
"Saya berterimakasih kepada semua orang dan yang berada di pihak saya selama bertahun-tahun," ujar dia menambahkan.
Serena Williams menjabat tangan Ajla Tomljanovic (Australia) setelah kalah di babak ketiga US Open 2022, 2 Septermber. REUTERS/Mike Segar
Jejak Kehebatan Serena Williams
Serena yang bulan ini akan berusia 41 tahun merupakan petenis dengan prestasi yang luar biasa. Ia pertama kali terjun ke tenis profesional saat berusia 14 tahun pada 1995. Selama berkarier di tenis, ia meraih 73 gelar nomor tunggal dan 23 gelar nomor ganda, dengan uang hadiah mencapai Rp 1,3 triliun.
Serena merupakan mantan petenis dunia nomor 1 Women Tennis Associatinon (WTA) selama 319 pekan. Di mana 186 pekan dia tidak tergusur dari rangkin 1 dunia.
Serena dan kakaknya Venus Williams dilatih oleh kedua orang tuanya, Oracene Prince dan Richard Willimas. Selain bersaudara dengan Venus, Serena juga memiliki tiga saudara tiri, Yetunde, Lyndrea, dan Isha Price.
Serena dan Venus Williams berpose setelah meraih medali emas dalam nomor ganda Olimpiade Beijing 2008 pada 17 Agustus 2008. REUTERS/Toby Melville/File Photo
Serena berhasil memenangi gelar Grand Slam pertamanya di US Open 1999. Gelar di tiga grand slam lainnya, baru diraih beberapa tahun kemudian Australia Open (2003), French Open dan Wimbledon (2002). Total secara keseluruhan dia sudah meraih 23 gelar Grand Slam.
Rangkaian kehebatannya diabadikan dalam istilah "Serena Slam". Itu untuk menunjukkan keberhasilnnya merebut keempat gelar Grand Slam secara beruntun. Ia dua kali mewujudkannya, dari Prancis Terbuka 2002 hingga Australia Terbuka 2003 serta dari US Open 2014 hingga Wimbledon 2015.
Serena juga berhasil meraih medali emas Olimpiade. Ia merebutnya pada 2012, di nomor tunggal. Sebelumnya ia juga meraih medali emas namun untuk nomor ganda.
Petenis kelahiran 26 September ini pernah menjadi atlet dengan bayaran termahal di dunia. Pada tahun 2016, Serena mendapatkan bayaran sebesar US$ 29 juta. Hadiah yang dikumpulkannya adalah yang terbanyak di kalangan petenis putri lainnya, mencapai US$ 94,5 juta (Rp 1,4 triliun).
Selanjutnya: Cuti Melahirkan, Kembali, dan Pensiun