TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota untuk meminta tips menyukseskan Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Jakarta pada 24-26 September 2022.
Ditambah fakta lainnya bahwa DKI Jakarta memiliki fasilitas panjat tebing terbaik berskala internasional yang berada di Cakung, Jakarta Timur. Fasilitas itu tidak hanya digunakan para atlet dari DKI tapi juga atlet panjat tebing nasional.
Panjat tebing lebih dikenal dengan sebutan rock climbing. Melansir sinmawa.unud.ac.id dalam artikel berjudul Serunya Mengenal Panjat Tebing, panjat tebing dapat dikatakan sebagai olahraga yang dilakukan memanjat, turun, atau melintasi formasi batuan alami atau dinding batu buatan. Tujuan dari olahraga panjat tebing ini ialah melatih fisik dan mental agar memiliki sebuah kekuatan, ketahanan, dan kelincahan.
Perkembangan Panjat Tebing Indonesia
Adapun sejarah dari olahraga satu ini yang bermula sejak tahun 1960-an di Indonesia. Melansir astacala.org, panjat tebing pertama kali dipraktikan oleh pasukan Angkatan Darat untuk ajang latihan di Tebing setinggi 48 meter yang ada di Citatah Bandung.
Namun untuk patok pertama kali dalam panjat tebing modern di Indonesia diperkenalkan pada tahun 1976. Saat itu, Herry Suliztiarto beserta Heri Hermanu, Dedi hikmat dan Agus P aktif untuk melatih kemampuan memanjatnya di Citatah. Alhasil dari hobinya tersebut, mereka mendirikan Skygers Amateur Rock Climbing Group yang menjadi suatu perkumpulan panjat tebing.
Masih pada tahun yang sama, mereka melakukan ekspedisi Selandia Baru dan mencoba mendaki Everest tanpa bantuan seorang porter yang membantu pendakian. Selain hal ekstrim tersebut, menariknya Harry Suliztiarto juga mencoba untuk memanjat atap Planetarium Taman Ismail Marzuki di Jakarta pada 1979. Hal ini dilakukan dalam upaya mempublikasikan olahraga panjat tebing di Indonesia.
Setahun kemudian di tahun 1980, Skygers mengadakan Sekolah Panjat Tebing yang pertama. Masih di tahun yang sama, ada tim Indonesia dari Wanadri mencoba pertama kali untuk melakukan ekspedisi panjat tebing ke Carstens Pyramide, namun mereka hanya berhasil mencapai puncak Jaya dan Carstenz Timur.
Lalu ekspedisi lainnya ke Carstenz dilakukan oleh Mapa Gama pada tahun 1984 dan Palapsi pada tahun 1985. Di sinilah, korban pertama dari Indonesia tewas dari kelompok Gideon Bandung Bernama Ahmad, saat memanjat di tebing 48 citatah pada tahun 1982.
Panjat tebing pun mulai masif dilakukan pada tahun-tahun ini. Selanjutnya giliran tim Ekspedisi Anak Nakal memanjat Tebing Sorelo, Lahat, Sumatra Selatan di tahun 1985. Sementara setahun kemudian Gabungan Exclusive berhasil memanjat Tebing Bambapuang di Sulawesi Selatan.
Tak hanya itu, ada juga Kelompok Unit Kenal Lingkungan Universitas Padjajaran yang mulai memanjat Gunung Lanang di Jawa Timur dan tim Jayagiri merampungkan Dinding Ponot di Bendungan, Si Gura-gura, Sumatra Utara. Untuk Ekspedisi Jayagiri, berhasil menciptakan lintasan baru.
Sebagai catatan, dekat-dekat tahun tersebut terdapat kompetisi pertama panjat tebing di dunia yang diselenggarakan di Uni Soviet. Kompetisi pun langsung dilakukan di alam terbuka dan ditayangkan di Televisi Republik Indonesia.
Selanjutnya tahun 1989 merupakan tahun di mana Federasi Panjat Tebing dan Gunung Indonesia atau FPTGI berdiri dan oleh diketuai oleh Harry Suliztiarto. Pengesahannya diikrarkan oleh hampir 40 orang di Tugu Monas Jakarta 21 April 1988.
Perubahan nama pun terjadi, FPTGI berubah nama menjadi Federasi Panjat Tebing Indonesia atau FPTI. Sedangkan rapat pertama mereka dilakukan di Puncak Jabar di tahun 1991. Setelahnya mereka semakin menunjukan batang hidungnya, FPTI mengirimkan atlit panjat tebing di kejuaraan Oceania-Australia. Hasilnya mereka membawa pulang peringkat keempat dan lima.
Dengan keikutsertaan tersebut, dunia semakin membuka mata terhadap olahraga panjat tebing di Indonesia. Bahkan di tahun 1992, FPTI diakui sebagai anggota Union Internationale des Association d’Alpinisme atau UIAA. Organisasi tersebut merupakan wadah dari oganisasai panjat tebing dan gunung internasional.
Sementara di tahun 1994, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mengakui FPTI sebagai induk olahraga panjat tebing di Indonesia. Dua tahun kemudian, para atlit mulai difokuskan untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON).
Pada awal 2000-an, mulai banyak ekspedisi pemanjatan dan turnamen panjat tebing yang dilaksanakan. Salah satunya pemanjatan Tebing Pantai Jawa dan Bali oleh Skygers dan Tim Expedition Metro TV 2004.
Kemudian untuk kompetisi dating dari PON untuk memperbutkan beberapa 14 medali emas di tahun 2004. Selain itu, Indonesia mengirimkan Tedi Ixdiana dan Murjayanti untuk mengikuti kejuaraan panjat tebing alam International Invitation Tournament di Huguan Taihang Mountain Gorges, Chiangzhi, China.
Ada kemajuan untuk olahraga ini, panjat tebing masuk ke dalam sport climbing yang menjadi cabang olahraga resmi SEA Games 2011. Hal ini diputuskan dalam Pertemuan The SEA Games Federation di Jakarta 30 Mei 2010.
FATHUR RACHMAN
Baca: Anies Baswedan Bangun Dinding Panjat Tebing di Cakung, Yenny Wahid: Terbaik di Indonesia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.