Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Edwin Van Der Sar, kiper legendaris Belanda yang memperkuat Manchester United atau MU pada usia emasnya berusia 52 tahun pada 29 Oktober 2022. Kiprahnya dalam dunia sepak bola bersama klub maupun negaranya tetap dikenang hingga kini.
Edwin van der Sar dikenal sebagai salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang masa. Ia merupakan seorang eksekutif sepak bola Belanda dan mantan pemain profesional yang saat ini menjadi kepala eksekutif AFC Ajax , klub di mana ia memulai kariernya.
Pada awal 1990-an, ia dianggap sebagai anggota generasi emas klub dan merupakan bagian dari tim Ajax yang memenangkan Liga Champions UEFA pada tahun 1995. Sebagai penjaga gawang, ia meninggalkan Ajax untuk pindah ke Juventus pada tahun 1999, di mana ia menghabiskan dua tahun sebelum pindah ke Inggris, pertama ke Fulham dan kemudian ke Manchester United pada 2005.
Di MU, sebutan umum untuk Manchester United, ia memenangkan gelar Liga Champions keduanya di 2008, menjadikannya salah satu dari hanya delapan pemain yang memenangkan Liga Champions dengan lebih dari satu klub. Dia pensiun sebagai pemain profesional pada tahun 2011, namun sempat keluar dari masa pensiunnya pada tahun 2016 untuk bermain bersama tim amatir Belanda VV Noordwijk, klub yang sebelumnya ia perkuat sebagai pemain muda.
Baca: Edwin van der Sar Sarankan Manchester United Tambah 3 Pemain Lagi
Perjalanan Edwin van der Sar Menuju Legenda
Ketika Edwin van der Sar menandatangani kontrak dengan Manchester United pada Juli 2005, ia menjadi jawaban atas periode ketidakstabilan besar pada posisi penjaga gawang. Banyak yang mencoba, tetapi gagal untuk mengisi slot yang ditinggalkan kiper legendaris, Peter Schmeichel.
Kepindahan Edwin ke United bertepatan dengan kepindahan Jose Mourinho ke Chelsea, dan waktu terlemah The Red dalam beberapa tahun terakhir. Sementara Chelsea menghabiskan banyak uang untuk pemain kelas dunia yang mapan, United memilih untuk berinvestasi pada anak-anak berpotensi.
Upaya tersebut mulai terbayar ketika Van der Sar memenangkan gelar Liga Premier pertamanya pada musim 2006/2007. Dan diikuti dengan gelar Premier League dua kali berturut-turut dan Champions League pada tahun berikutnya untuk meraih gelar double winner.
Dia pensiun dari sepak bola internasional dengan Belanda pada Oktober 2008, setelah memecahkan rekor 130 penampilan untuk Oranje. Edwin adalah salah satu dari sedikit pemain yang memenangkan Liga Champions dengan dua klub berbeda (Ajax dan Manchester United), dan dianggap sebagai penjaga gawang terbaik sejak Peter Schmeichel di Old Trafford.
Karakter Bermain
Dianggap sebagai salah satu kiper terbesar dan terlengkap dalam sejarah sepak bola, Van der Sar adalah seorang penjaga gawang yang besar, atletis, namun ramping, yang unggul dalam menangani umpan silang karena tinggi dan fisiknya.
Ia pun dianggap sebagai penjaga gawang yang cerdas, selain refleksnya, kepekaan posisi yang sangat baik, dan kemampuan menghentikan tembakan, ia juga dikenal karena ketenangannya, dan kemampuannya untuk mengatur pertahanannya. Selain itu, ia juga efektif dalam mengatasi penalti.
Namun, Van der Sar dikenal khusus karena keahliannya memainkan bola di kakinya, serta distribusi akuratnya dengan kedua kaki, yang memberinya kemampuan untuk melancarkan serangan balik dari daerahnya dengan bola-bola panjang, atau membangun permainan menyerang dengan memainkan bola dari daerah belakang. Karena kemampuannya dalam menguasai bola, dan cepat mengantisipasi keluar dari barisan, ia juga berfungsi sebagai sweeper-keeper alias "penyapu-penjaga" pada beberapa kesempatan sepanjang karirnya, khususnya selama membela Ajax.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga: Edwin van der Sar Teken Kontrak Baru di Ajax, Batal Gabung MU
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
