Timnas Prancis tengah berusaha menjadi tim pertama yang mempertahankan gelar sejak Brasil pada 1958-1962. Mereka sempat diragukan karena dilanda cedera yang cukup memukul, termasuk kehilangan Paul Pogba, Ngolo Kante, dan Karim Benzema.
Kylian Mbappe terbukti mampu jadi andalan. Ia tampil on fire di Qatar, dengan mencetak lima gol dan memberi dua assist. Olivier Giroud juta tampil mengesankan: memberikan tiga gol.
Di lini tengah, Adrien Rabiot dan Aurelien Tchouameni juga terbukti sangat andal. Antoine Griezmann telah menjadi penghubung yang sempurna di antara lini.
Di belakang, bagaimanapun, Prancis memiliki masalah. Jules Kounde bukan bek kanan alami dan bek kiri Theo Hernandez lebih cenderung maju, yang bisa menimbulkan masalah jika dia dipatok kembali oleh serangan Inggris.
Prancis sudah mampu menjawab keraguan dan melaju hingga perempat final. Namun, ujian sebenarnya belum mereka dapatkan. Mereka belum pernah melawan tim kelas dunia.
Setelah menang atas Australia dan Denmark dalam dua pertandingan pertama, pemain pelapis Prancis takluk 0-1 dari Tunisia di babak penyisihan grup. Polandia kemudian menjadi korban mereka di babak 16 besar.
Tapi, Inggris bisa dikatakan berada di level berbeda. Rabiot sangat menyadari bahaya yang bisa diberikan Inggris. "Mereka memiliki pemain yang cepat di sayap, fullback yang sangat ofensif," kata dia.
"Mereka tidak akan mengambil semua risiko karena kami juga bisa melukai mereka di sisi sayap."
Selanjutnya: Siapa Lebih Diunggulkan?