TEMPO.CO, Jakarta - Cristiano Ronaldo mengatakan dia selalu berdedikasi untuk menjadi bagian dari tim nasional Portugal, tetapi dia merasa malu tentang masa depannya di tim nasional. Pemain 37 tahun, pemenang Ballon D'Or lima kali, itu tiba di Qatar dengan misi untuk membuktikan dia masih bisa membuat perbedaan di timnas Portugal.
Baca: Portugal Gagal di Piala Dunia 2022, Luis Figo Kecam Fernando Santos yang Mencadangkan Ronaldo
Namun dia mengakhiri turnamen sebagai pemain pengganti di babak kedua dalam kekalahan Portugal di perempat final dari Maroko dengan skor 0-1.
"Saya hanya ingin Anda semua tahu bahwa banyak yang telah dikatakan, banyak yang telah ditulis, banyak yang telah dispekulasikan, tetapi dedikasi saya untuk Portugal tidak berubah sesaat pun," kata Ronaldo dalam sebuah unggahan di Facebook pada Ahad, 11 Desember 2022.
"Saya selalu menjadi satu orang lagi yang berjuang untuk tujuan semua orang dan saya tidak akan pernah meninggalkan rekan setim dan negara saya.”
Sebelum Piala Dunia 2022, Ronaldo menolak untuk mengatakan apakah turnamen di Qatar akan menjadi yang terakhir baginya. Dia justru mengatakan sudah menantikan Euro 2024 di Jerman.
Namun unggahan Facebook-nya berakhir dengan catatan yang ambigu.
“Untuk saat ini, tidak banyak lagi yang bisa dikatakan. Terima kasih, Portugal. Terima kasih, Qatar. Mimpi itu indah selama itu berlangsung. Sekarang, kita harus membiarkan waktu menjadi penasihat yang baik dan membiarkan semua orang menarik kesimpulannya sendiri.”
Sebelumnya, Ronaldo dikabarkan bakal meninggalkan timnas Portugal setelah pelatih Fernando Santos menjadikannya sebagai pemain cadangan saat melawan Swiss di babak 16 besar. Ronaldo menepis kabar itu dengan mengatakan, “Itu adalah tim yang terlalu kompak untuk dipecah belah oleh pihak luar," katanya seperti dikutip AFP pada Kamis lalu.
Baca: Lionel Messi Terancam Absen di Semifinal Piala Dunia 2022
REUTERS