TEMPO.CO, Jakarta - Di sebuah akademi sepak bola di dekat Rabat, 100 pemuda Maroko berharap bisa meniru keberhasilan alumni yang membawa tim nasional ke semifinal Piala Dunia 2022 dan akan bertanding memperebutkan tempat ketiga pada Sabtu, 17 Desember 2022.
Baca: Jadwal Piala Dunia 2022 Sabtu 17 Desember: Kroasia vs Maroko, Perebutan Posisi Ketiga
Maroko menghabiskan US$ 13 juta atau sekitar Rp 202,8 miliar untuk membangun Akademi Sepak Bola Mohammed VI pada 2010 ketika persepakbolaan negara kerajaan itu sedang lesu. Saat itu, Maroko tertinggal dari negara-negara Afrika lainnya setelah gagal mencapai Piala Dunia sejak 1998.
Sementara banyak dari skuad Singa Atlas yang tumbuh di luar negeri, empat dari mereka yang lahir di Maroko berlatih sebagai pemain muda di akademi utama negara tersebut. Akademi itu mendatangkan bakat-bakat muda dari seluruh negeri.
"Keterampilan selalu ada di Maroko, tetapi pelatihan bakat yang tepat di usia yang lebih muda masih kurang," kata pelatih akademi Tarik El Khazri yang melatih Youssef En-Nesyri, pencetak gol sundulan kemenangan Maroko di perempat final melawan Spanyol.
"Kami memiliki pemain dari seluruh Maroko dan dari kelompok sosial yang berbeda, bakat adalah kriteria utama.”
Tiga pemain timnas Maroko lainnya yang belajar dan berlatih di akademi tersebut adalah Azzedine Ounahi, Nayef Aguerd, dan Ahmed Reda Tagnaouti.
Akademi menempati lahan lebih dari 17 hektare dan memiliki asrama, restoran, klinik, ruang hiburan, kolam renang, ruang kelas, dan sembilan lapangan termasuk satu lapangan tertutup. Kurikulum menggabungkan pelatihan di lapangan dengan kelas-kelas. Sebagian besar siswa meninggalkan akademi dengan gelar sarjana.
Belmahdi Abdellatif, pelatih lainnya, mengatakan sekitar 90 persen lulusannya mendapatkan pekerjaan sebagai pemain sepak bola dan mayoritas klub besar Maroko berisi pemain yang memulai di akademi. Yang lainnya pergi bermain di Eropa.
Sepak bola Maroko sedang naik daun. Klub-klubnya memenangi ketiga turnamen pan-Afrika pada tahun ini.
"Setelah timnas Maroko sukses di Piala Dunia 2022, kami dibanjiri pelamar," kata Khazri. "Para pemain dan staf sangat bangga melihat mantan lulusannya berkontribusi untuk kemajuan tim nasional.”
Baca: 3 Pemain Timnas Prancis Sakit Jelang Final Piala Dunia 2022 vs Argentina
REUTERS