TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 13 kemenangan beruntun di partai final, Viktor Axelsen akhirnya merasakan kekalahan. Ia gagal meredam perlawanan pemain Thailand, Kunlavut Vitidsarn, pada partai final India Open 2023 pada Ahad, 22 Januari 2023.
Kunlavut tidak pernah mengalahkan pemain Denmark nomor satu dunia itu dalam enam pertemuan sebelumnya. Kisah David-Goliath menutup India Open 2023 dengan catatan yang tidak terduga, namun tetap menarik.
Masuk ke final, Vitidsarn berbicara tentang setiap pertandingan melawan Axelsen sebagai kesempatan untuk belajar. Kemenangan pada final turnamen BWF World Tour Super 750 itu adalah buah keuletan mempelajari Axelsen. Ia bertahan dengan baik dan segera melancarkan serangan balik yang akurat. Ia bergerak cepat sebagai usaha untuk melemahkan lawannya yang lebih besar dan lebih kuat.
“Ini hasil yang besar bagi karier saya, karena saya kalah enam kali darinya. Saya tidak memiliki tekanan. Saya tidak bisa bertahan lebih lama dari dia dalam reli, jadi saya menyerang lebih banyak. Saya mencoba untuk tidak berpikir terlalu banyak, dan terus beradaptasi seiring berjalannya pertandingan,” kata Kunlavut dikutip dari BWF Badminton.
Axelsen, yang mengalami kekalahan terakhir di final All England 2021 dari Lee Zii Jia, memuji Kunlavut Vitidsarn. “Itu wajar saja, dan terkadang bagus untuk kalah. Itu membuat Anda tetap tajam dan membuat Anda bekerja keras dan itu memotivasi Anda," kata dia.
"Jadi kesulitan akan menjadi hal yang baik dan itu datang. Beberapa kali terakhir melawannya saya keluar sebagai pemenang, namun hari ini berbeda dan dia pantas menang. Saya harus terus bekerja keras dan semoga lain kali saya bisa mengalahkannya," kata atlet 29 tahun tersebut.
Pertahanan Kunlavut Vitidsarn menghadapi ujian berat saat menghadapi serangan Axelsen. “Secara keseluruhan itu bukan hari terbaik saya. Saya ingin mengucapkan selamat kepada Vitidsarn atas kemenangannya, dia memainkan permainan yang hebat. Serangan saya dan kehadiran saya di lapangan bukanlah yang terbaik dan itu adalah sesuatu yang harus saya lakukan dengan lebih baik lain kali," kata Axelsen.
“Ini bulu tangkis yang kompetitif. Meskipun saya telah melakukannya dengan baik di banyak final terakhir, Anda tidak dapat berharap bahwa saya terus menang, menang dan menang. Itu bukan cara kerjanya. Saya berusaha melakukan yang terbaik setiap saat, tetapi sayangnya hari ini bukan waktu saya, ini adalah waktunya Kunlavut,” kata Viktor Axelsen.
Baca juga: Viktor Axelsen Mundur dari Indonesia Masters 2023, Keluhkan Jadwal Padat BWF World Tour