Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Final Road to UFC: Jeka Saragih Vs Anshul Jubli, Pendekar Wushu Lawan Guru Matematika di Las Vegas

image-gnews
Jeka Saragih akan berhadapan dengan petarung India Anshul Jubli di Final Road to UFC yang digelar pada Fight Night di UFC APEX, Las Vegas, Nevada, Minggu, 5 Februari 2023. (Mola TV)
Jeka Saragih akan berhadapan dengan petarung India Anshul Jubli di Final Road to UFC yang digelar pada Fight Night di UFC APEX, Las Vegas, Nevada, Minggu, 5 Februari 2023. (Mola TV)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Petarung MMA asal Indonesia, Jeka Saragih akan menghadapi petarung asal India Anshul Jubli pada laga pamungkas Road to UFC. Laga kategori kelas ringan tersebut akan berlangsung pada Minggu, 5 Februari 2023 di Las Vegas Amerika Serikat pukul 23.00 atau pukul 11.000 WIB.

Anshul Jubli melenggang ke final usai menyingkirkan petarung asal Korea Selatan, Kim Kyung-pyo, pada semifinal Road to UFC, 23 Oktober 2022. Sebelum menjadi pertarung yang disegani seperti sekarang, Anshul Jubli ternyata dulunya merupakan seorang guru matematika, sedangkan Jeka Saragih menekuni wushu sejak 2013.

Profil Anshul Jubli

Anshul Jubli merupakan pria kelahiran 13 Januari 1995 asal Uttarkhand, India. Petarung dengan rekor tanpa terkalahkan dalam di ring profesional tersebut mengenal seni bela diri pada usia 17 tahun.

Ia menemukan seni bela diri saat mengejar Ujian Layanan Pertahanan Gabungan (CDSE). Ia ketika itu masih merupakan seorang guru matematika, demikian sebutnya dalam pernyataan tertulis di laman resmi UFC. Tertarik dengan bela diri, Jubli mengambil kelas MMA pertamanya di gym dekat kampung halamannya. Namun, Anshul Jubli saat itu memilih untuk menunda keputusan untuk terjun secara penuh di dunia bela diri.

Setelah beberapa waktu, ia memutuskan untuk pergi ke Delhi dan mengikuti kelas percobaan di Crosstrain Fight Club, di sanalah ia mulai menata kariernya. Bersama Crosstrain, ia membukukan 13 kemenangan tanpa terkalahkan di ring amatir. Anshul Jubli akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bertarung di luar negeri setelah ditawari pertarungan utama di Filipina, ia pun menerimanya.

Sayangnya ketika ia sampai di Filipina, pertarungan tersebut tiba-tiba harus dibatalkan karena beberapa masalah yang melibatkan polisi. Hal itu membuatnya sangat terpukul. “Saya sangat hancur dan bahkan berpikir untuk mengakhiri segalanya. Berpikir untuk kembali ke Dehradun dan mempersiapkan beberapa ujian (penjaga perbatasan) atau mengajar matematika,” kata Jubli kepada Sportkeeda.

Meski demikian, Anshul Jubli tidak patah arang. Ia mulai berusaha mendapatkan tempat di pertandingan-pertandingan Matrix Fight Night. Lima kemenangan dikumpulkan di ring. Bersamaan dengan itu, Ia terus-menerus mengirim video dan pesan pertarungan ke promotor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia pun mendapat panggilan untuk melawan petarung favoritnya, Sanjeet Budhwaar. Petarung bertinggi 1,83 meter itu memperoleh kemenangan mutlak atas Sanjeet Budhwar dalam debut profesionalnya.

Setelah kemenangan tersebut, ia mengamankan dua kemenangan lagi di Matrix Fight Night dan muncul sebagai salah satu petarung top dalam promotor tersebut. Dalam pertarungan di arena lokal itu, Jubli tak terkalahkan dalam lima laga sejak 2019 hingga 2021.

Kini, ia bercita-cita untuk berkompetisi di pentas UFC dan menjadi yang terbaik di dunia. "Rencana saya adalah menjadi yang terbaik di dunia. Saya sedang dalam perjalanan untuk menjadi yang terbaik di dunia dan saya melakukan semua yang saya bisa untuk berada di sana,” kata dia.

HATTA MUARABAGJA 

Baca juga: Profil Jeka Saragih, Siap hadapi Anshul Jubli pada Final Road to UFC

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Siapkan Strategi Khusus untuk Redam Korea Selatan

37 menit lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Siapkan Strategi Khusus untuk Redam Korea Selatan

Shin Tae-yong mengantisipasi kemampuan set piece Korea Selatan menjelang laga perempat final Piala Asia U-23 2024.


Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

1 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong telah menyiapkan strategi untuk permainan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Piala Asia U-23: Shin Tae-yong Akui Bakal Kesulitan Hadapi Korea Selatan, tapi Tetap Incar Kemenangan

3 jam lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Piala Asia U-23: Shin Tae-yong Akui Bakal Kesulitan Hadapi Korea Selatan, tapi Tetap Incar Kemenangan

Shin Tae-yong mengaku tidak cukup senang dengan situasi Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024.


Timnas U-23 Indonesia Kekuatan Penuh Lawan Korea Selatan, Erick Thohir Ingin Shin Tae-yong Beri Kemenangan

6 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Timnas U-23 Indonesia Kekuatan Penuh Lawan Korea Selatan, Erick Thohir Ingin Shin Tae-yong Beri Kemenangan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersyukur semua pemain yang diinginkan Shin Tae-yong bisa tampil pada laga Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan.


Piala Asia U-23: Hadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia U-23 Lebih Diuntungkan

9 jam lalu

Shin Tae-yong memimpin latihan Timnas U-23 Indonesia di Dubai pada Selasa, 2 April 2024. PSSI
Piala Asia U-23: Hadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia U-23 Lebih Diuntungkan

Shin Tae-yong mengungkapkan ada dua faktor Timnas Indonesia U-23 lebih diuntungkan ketimbang Korea Selatan jelang perempat final Piala Asia U-23 2024.


Tajir Melintir, Ini 5 Seniman Peran Korea Selatan Keturunan Chaebol

12 jam lalu

Kim Tae Hee di drama Korea Hi Bye, Mama. Instagram/@tvdama.official
Tajir Melintir, Ini 5 Seniman Peran Korea Selatan Keturunan Chaebol

Seniman peran Korea Selatan berasal dari berbagai kalangan, termasuk dari keluarga chaebol yang tajir meintir.


5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

13 jam lalu

Para pemain Korea Selatan berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Jepang di Piala Asia U-23 2024. Twitter @afcasiancup.
5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Simak lima pemain Korea Selatan yang harus diwaspadai timnas Indonesia U-23 di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

14 jam lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Piala Asia U-23 2024: Sosok Hwang Sun-hong, Pelatih Korea Selatan U-23 yang Akan Dihadapi Shin Tae-yong

16 jam lalu

Pelatih Korea Selatan Hwang Sun-hong. Foto : AFC
Piala Asia U-23 2024: Sosok Hwang Sun-hong, Pelatih Korea Selatan U-23 yang Akan Dihadapi Shin Tae-yong

Hwang Sun-hong yang menjadi pelatih timnas U-23 Korea Selatan sejak September 2021 berhasil membimbing timnya ke perempat final Piala Asia U-23 2024.


Chaeyoung TWICE Genap 25 Tahun, Simak Profilnya

1 hari lalu

Chaeyoung TWICE. (Soompi.com)
Chaeyoung TWICE Genap 25 Tahun, Simak Profilnya

Chaeyoung TWICE merupakan rapper dalam girl band Twice. Ia lahir pada 23 April 1999 di Seoul, Korea Selatan.