Ukraina mengancam akan memboikot pertandingan jika atlet Rusia dan Belarusia bertanding dan petinju Ukraina Oleksandr Usyk mengatakan Rusia akan memenangi "medali darah, kematian, dan air mata" jika diizinkan untuk ambil bagian.
Ancaman semacam itu telah menghidupkan kembali ingatan tentang boikot pada 1970-an dan 1980-an selama era Perang Dingin yang masih menghantui IOC saat ini, dan meminta Ukraina untuk membatalkannya. Namun Menteri Olahraga Polandia Kamil Bortniczuk mengatakan bahwa boikot belum ada untuk saat ini.
"Ini belum waktunya untuk membicarakan boikot," katanya dalam konferensi pers. Ia mengatakan ada cara lain untuk menekan IOC yang bisa dieksplorasi terlebih dahulu.
Dia mengatakan sebagian besar peserta mendukung pengecualian mutlak atlet Rusia dan Belarusia. "Sebagian besar suara, kecuali Yunani, Prancis, Jepang," katanya. Menurut dia, membentuk tim pengungsi yang akan mencakup pembangkang Rusia dan Belarusia bisa menjadi solusi kompromi.
REUTERS
Pilihan editor: Jadwal Proliga 2023 Sabtu 11 Februari: 3 Laga Live, Jakarta BIN Berpeluang Lolos