Jadi Motivasi Saat Bertemu Lagi
Djokovic mengincar gelar Wimbledon kedelapan yang menyamai rekor Federer, dan juga berharap dapat menyamai rekor sepanjang masa Margaret Court dengan 24 gelar Grand Slam.
Namun, petenis berusia 36 tahun itu terpaksa meninggalkan Wimbledon tanpa sejarah baru setelah dikalahkan Alcaraz yang tak kenal lelah.
Alcaraz mengatakan kemenangannya di All England Club dapat memberikan motivasi untuk lebih sukses ketika mereka bertemu lagi.
"Mungkin sebelum hari ini saya tidak berpikir saya siap untuk mengalahkan Djokovic dalam lima set dalam pertandingan epik seperti ini, untuk tetap bagus secara fisik dan mental melawan legenda seperti Djokovic," ujar Alcaraz.
Carlos Alcaraz dan Novak Djokovic seusai final Wimbledon 2023, Minggu, 16 Juli. Alcaraz juara. REUTERS/Andrew Couldridge
"Saya akan mengingat momen ini di Grand Slam lainnya dan berpikir saya siap bermain lima set melawan dia. Itu mungkin sedikit mengubah pikiran saya."
Sebelumnya, pertemuan Alcaraz dengan Djokovic berakhir kekalahan di semifinal French Open pada Juni, ketika petenis Spanyol itu terjatuh setelah mengalami kram karena stres.
Belajar dari kekalahan yang menyakitkan itu, dia menahan rasa gugupnya dengan luar biasa kali ini.
"Saya pemain yang sangat berbeda sejak French Open. Saya banyak berkembang. Saya mengambil pelajaran dari pertandingan itu. Saya menyiapkan mental sedikit berbeda," kata Alcaraz.
"Saya menangani rasa gugup dengan lebih baik daripada yang saya lakukan di French Open. Saya berjuang sampai bola terakhir. Itu adalah pertandingan yang panjang. Bagian mental memungkinkan saya bertahan di sana selama lima set."
"Jika saya kalah di set kedua mungkin saya tidak bisa mendapatkan trofi, saya mungkin akan kalah dalam straight set. Itu memberi saya banyak motivasi."
Rasa frustrasi Djokovic terhadap lawannya Alcaraz memuncak ketika ia membenturkan raketnya ke tiang net setelah servisnya dipatahkan pada set terakhir.
Selanjutnya: Djokovic Memuji, Alcaraz Menanggapi