TEMPO.CO, Jakarta - PSSI menunjuk Radja Nainggolan sebagai duta Piala Dunia U-17 2023. Ia bersama pemain timnas putri Indonesia Sabreena Dressler akan membantu mempromosikan ajang dua tahunan. Selain itu sekaligus menginspirasi anak-anak muda Indonesia yang ingin berkarier sebagai pesepak bola.
Radja Nainggolan adalah seorang pemain bola gelandang dari Cagliari. Ia lahir pada di Antwerpen, Belgia, pada 4 Mei 1988. Mengutip footchampion.com ia menjadi pemain asing yang memiliki darah Indonesia karena sang ayah merupakan orang asli Indonesia yakni Batak, sedangkan ibunya orang Belgia. Radja memiliki seorang saudara kembar dan tiga saudara tiri.
Gairah Radja untuk bermain sepakbola dimulai ketika berusia lima tahun. Bersama dengan saudara perempuannya, Radja mulai bermain di Tubantia Borgehout, sebuah klub kecil di kota kelahirannya.
Dikutip dari footballtop.com karier Radja di dunia sepakbola dimulai pada 2000 setelah ia masuk ke akademi Germinal Beerschot. Selama lima tahun Radja menjadi salah satu pemain terbaik di akademi tersebut. Prestasi Nainggolan menarik perhatian para pelatih Eropa.
Pelatih Piacenza menawarinya untuk bergabung dengan akademi klub, dan Radja setuju untuk pindah ke Italia. Pada 2007, ia menandatangani kontrak profesional dengan Piacenza dan mendapatkan tempat di tim utama. Selama tiga tahun, dari 2007 hingga 2010 Radja menjadi pemain reguler, membuat total 71 penampilan dan mencetak 4 gol.
Pada 2010, Radja pindah dan bergabung dengan tim Serie A atau Liga Italia lainnya, Cagliari. Sang pemain menandatangani kontrak jangka panjang dengan klub tersebut dan berhasil bermain untuk klub tersebut hingga Januari 2014. Saat itu ia dipikat ke AS Roma dengan status pinjaman. Dari tahun 2004 hingga 2010 Radja tampil di berbagai tim nasional muda Belgia, dengan total 16 penampilan dan 1 gol.
Saat berada di klub ini Radja mendapat julukan “ninja” karena sering berebut bola dengan pemain lawan. Selain itu ia juga dikenal karena penampilannya bersama Rossoblu yang membuat ia populer di kalangan penggemar klub.
Pada 2014 ia mulai bermain untuk AS Roma dengan status pemain pinjaman serta opsi pembelian pada musim panas selanjutnya. Awal bergabung ia mulai dengan pertandingan kemenangan kandang 1-0 atas Sampdoria di ajang Coppa Italia yang membuat Roma lolos ke perempat final. Tak lama kemudian, dalam kompetisi yang sama, Radja juga membantu menyingkirkan Juventus dari turnamen ketika dirinya bermain 90 menit penuh.
YOLANDA AGNE | RANDY FAUZI FEBRIANSYAH
Pilihan Editor: Mengapa Radja Nainggolan Tak Pernah Mau Memperkuat Timnas Indonesia