Komentar Pramudya / Yeremia
Pramudya / Yeremia juga kandas setelah kalah saat menghadapi wakil tuan rumah Chen Bo Yang/Liu Yi. Keduanya takluk dengan skor 19-21, 19-21 setelah berjuang selama 53 menit.
“Kami sebenarnya bermain tidak ada beban. Cuma karena berhadapan dengan pemain tuan rumah, lawan bisa bermain lebih lepas, sementara kami malah susah menembusnya,” ungkap Yeremia dalam keterangan singkat PP PBSI yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana / Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Kredit: Tim Media PBSI
Pramudya menilai ia dan Yeremia sudah memberikan perlawanan maksimal dan beberapa kali mengejar ketertinggalan mereka dari pasangan muda Cina itu. Namun, keduanya juga mengakui bahwa mereka kurang tenang dalam bermain, terutama di poin-poin tua.
“Tadi di poin-poin krusial kami sebenarnya sudah bisa mengejar, tetapi kami malah kurang bisa bermain lebih tenang. Padahal pukulan lawan sebenarnya tidak berbahaya, tetapi karena panik kami malah melakukan kesalahan sendiri,” kata Pramudya.
“Bola tanggung dan sulit pun, lawan malah masih bisa menjangkaunya. Sebagai pemain tuan rumah, mereka tampil penuh percaya diri sekali dan kami kesulitan juga untuk mematikannya (serangan),” ujar Yeremia menambahkan.
Meskipun masih belum bisa melaju ke babak berikutnya, ganda putra peringkat 19 dunia itu mengatakan mereka sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
“Tadi dari sisi permainan kami sudah bermain baik, cuma masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Kami sudah all out dan mengeluarkan kemampuan terbaik. Latihan dan persiapannya juga sudah baik. Semua itu jadi proses saja,” kata Pramudya.
Dengan ini, maka tidak ada satu pun wakil Indonesia yang melaju ke babak semifinal China Masters 2023, menyusul Pram/Yere dan ganda putra lainnya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, juga gugur di perempat final turnamen BWF Super 750 tersebut.
Pilihan Editor: Klub Liga 1 Bhayangkara FC Datangkan Osvaldo Haay