TEMPO Interaktif, Jakarta: Pasangan muda Muhammad Ahsan/Bona Septano datang dengan penuh semangat menjelang babak pertama Indonesia Terbuka 2009. Mereka sangat ingin membalas kekalahan atas pasangan Inggris Anthony Clark/Nathan Robertson di penyisihan Piala Sudirman pertengahan Mei lalu. Sayangnya, semangat membara itu kini tak mampu mereka wujudkan di lapangan, Rabu (17/6).
Menjelang sesi latihan Senin lalu, Bona sempat menyatakan ingin membuat kejutan. “Saya akan buat mereka cuma sehari di sini,” kata Bona. Dengan harapan seperti itu, Bona juga telah menyiapkan strategi. Dia melirik kelemahan pukulan backhand Clark yang sering kali kurang akurat.
Namun, apa yang diharapkan ternyata sulit terwujud. Dalam pertandingan yang digelar di lapangan satu Istora Senayan, Bona/Ahsan tampil meyakinkan di set pertama. Mereka bisa unggul 21-15. Serangan-serangan Bona maupun Ahsan membuat pasangan Inggris cukup kerepotan.
Sayangnya, keunggulan itu tidak dapat bertahan lama. Pada set kedua, Clark/Anthony justru membalas menyerang dan berbalik membuat Bona/Ahsan kewalahan. Dalam dua set yang tersisa, Clark/Anthony justru menang 21-16, 21-10 dan lolos ke babak kedua.
Pelatih ganda putra, Sigit pamungkas menyatakan anak-anak asuhnya memang sulit mendapatkan irama permainan mereka. “Apalagi saat Ahsan mulai terganggu lagi dengan cedera di punggungnya,” katanya. Ahsan semakin terganggu dengan cedera punggungnya pada set ketiga. Dengan kondisi seperti itu, Anthony/Clark seperti semakin menemukan kelemahan pasangan Indonesia ini. “Pasangan Inggris itu semakin berani menyerang, dan pertahanan mereka juga semakin solid,” kata Sigit.
EZTHER LASTANIA