Mengenai penampilan Jakarta Garuda Jaya di Proliga 2024, apa sudah memenuhi harapan PBVSI?
Untuk Garuda Jaya, kami tidak mempunyai target menang karena tim tersebut sengaja dibentuk untuk dipersiapkan menuju ajang AVC U-20 mulai 23 Juli di Surabaya. Kemudian kami mainkan di Proliga itu adalah event untuk latihan mereka, semcacam TC. Apapun hasil yang didapat, kami syukuri. Tapi ternyata ada sebuah peningkatan, ada sebuah pengalaman yang didapat, 12 kali lho (bertanding) selama Proliga.
Tidak berhenti di situ, kita mainkan mereka di Bahrain (AVC Challenge Cup 2024) yang harusnya itu senior yang main, tapi mereka di sana bisa mengalahkan Taiwan. Itu kita persiapan untuk main di AVC U-20 di Surabaya. Targetnya, kami di sana adalah empat besar. Kalau kita bisa empat besar, maka kita bisa masuk di FIVB U-21 atau Piala Dunianya tahun 2026.
Melihat progresnya ini luar biasa anak-anak muda. Nanti lawannya (di AVC U-20) seumuran. Kalau di Proliga kemarin kan lawannya senior semua, kalau mereka "digebukin" ya biarkan saja karena itu memang enggak mungkin mereka menang. Tapi ada sebuah progres yang bagus.
Tim bola voli putra Jakarta Garuda Jaya. (PBVSI/Proliga)
Untuk musim depan, Jakarta Garuda Jaya masih akan diikutsertakan Proliga?
Tahun depan kami akan melihat dulu karena tahun depan Proliga itu tidak akan lebih dari delapan tim. Kenapa seperti itu? Karena kalau lebih waktunya akan menjadi berkepanjangan. Kita lihat situasi, kalau memang tak ada tim-tim yang lain, mereka akan tetap mainkan, tapi komposisinya akan berbeda lagi.
Kalau nanti main di Proliga dan babak belur lagi menghadapi seniornya ya enggak apa-apa. Ini nanti pasti banyak pemain baru yang tinggi-tinggi dan diincar sama klub, ya enggak apa-apa. Tapi dia kami jadikan tim-tim kita yang akan menghadapi event tertentu dan akan kita persiapan untuk Olimpiade Brisbane 2032.
Apakah PBVSI berencana membentuk tim serupa Jakarta Garuda untuk putri?
Prioritas putra, nanti yang putri berlanjut, sehingga kita tidak kewalahan dengan pembinaan prestasi kita. Jarang negara itu yang dua-duanya maju, pasti salah satu lah. Mana yang dia pilih? Mau putra atau putri? Itu semua negara pun sama. Kita punya mimpi tahun depan bisa masuk di VNL, saya rasa prospek kita ada.
Kalau putri harapan kita itu ke depan kita akan mempersiapan di sea games. Karena di putri kan masih juara tiga terus, kalau enggak dua, ya tiga, kita akan garap dulu, kerjakan dulu untuk putri untuk menghadapi Sea Games.
Selain Jakarta Garuda Jaya, apa saja program pembinaan yang dibuat PBVSI dan bagaimana perkembangannya?
Tentu ada. Kita lihat sekarang itu ada Livoli yang merupakan pembinaan prestasi dengan wujud kompetisi. Kemudian, setelah itu ada Kejuaraan Nasional U-17 yang sedang berlangsung di Yogyakarta, lalu ada Kejuaraan Nasional U-19. Itu merupakan program dari PBVSI dalam rangka mencari talent-talent yang bagus. Di samping itu, kami juga ada event-event berupa turnamen, seperti misalnya Piala Kapolri.
Kita juga memiliki program menuju Olimpiade Brisbane 2032. Jadi programnya itu kita mengambil talent-talent muda untuk dididik di Sentul, kita sekolahkan, kita kasih uang saku. Kerjanya hanya sekolah dan latihan untuk persiapan ke Brisbane. Itu talent-nya sudah ada termasuk yang sekarang main di Jakarta Garuda Jaya.
Berikutnya, simak wawancara soal kemungkinan penggunaan pemain naturalisasi, masalah yang Yolla Yuliana, serta persiapan gran final Proliga 2024.