“Rasanya menyenangkan memulai perburuan gelar juara dunia tepat di hari ulang tahun saya,” ujar Taufik seperti dikutip The Asian Age, Minggu (9/8).
Namun, Taufik mengkritik Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia yang pamornya makin menurun. “Tidak ada yang menyenangkan dari kejuaraan dunia ini. Sebab, kejuaraan ini digelar setiap tahun. Jadi, rasanya seperti turnamen Super-Series biasa. Anda biasa tampil di turnamen Super-Series sepanjang tahun, dan ini salah satunya. Namun, namanya saja berbeda,” lanjut Taufik.
Menurut Taufik, untuk mengembalikan pamor Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia, perhelatan tersebut sebaiknya digelar tiap tiga atau empat tahun seperti Olimpiade atau Piala Sudirman.
Taufik menjadi unggulan keempat dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia kali ini. Ia sempat mengalami kendala karena terlambat sampai di Hyderabad akibat penerbangan. Kendati demikian, Taufik mengaku hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi kondisinya.
“Saya tidak bisa berlatih pada Minggu. Tetapi itu tidak apa-apa karena saya tidak akan bermain pada Senin, hari pertama kejuaraan. Dua hari pemanasan saya rasa sudah cukup,” tambah Taufik.
Mengenai persaingan di ajang tersebut, Taufik menilai kejuaraan itu akan menjadi duel para pemain terbaik. “Seluruh pemain papan atas tampil di ajang ini. Setiap pemain berpeluang juara. Lee Chong Wei, Peter Gade, Chen Yon, begitu juga Lin Dan. Jadi, persaingannya akan sengit,” ujar peraih medali emas Olimpiade Athena 2004.
Arena di Hyderabad bukan tempat asing bagi Taufik. Pasalnya, ia menjuarai India Terbuka awal tahun ini di Hyderabad. Tak heran jika Taufik mengaku senang bisa kembali lagi ke India.
Kendati demikian, Taufik berharap permasalahan yang ia dapatkan pada ajang India Terbuka awal tahun tidak terjadi lagi di Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia. “Di India Terbuka, ada banyak masalah dengan lapangan. Saya berharap kali ini tidak akan ada masalah,” tambah Taufik.
THE ASIAN AGE| KODRAT SETIAWAN