Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Taufik Hidayat, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga di Kabinet Prabowo Subianto

image-gnews
Mantan pebulu tangkis nasional Taufik Hidayat tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh yang bakal menjadi Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Lembaga Negara. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mantan pebulu tangkis nasional Taufik Hidayat tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh yang bakal menjadi Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Lembaga Negara. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Taufik Hidayat kembali menjadi sorotan. Dikenal sebagai peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 dan Juara Dunia 2005, legenda bulu tangkis tunggal putra Indonesia itu kini punya jabatan sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga di Kabinet Merah Putih 2024-2029.

Masuknya Taufik dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto sudah diprediksi sejak ia memenuhi panggilan bersama para calon menteri rumah di Jalan Kertangara, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Oktober 2024. “Saya diminta untuk membantu di kabinetnya beliau, dan sesuai dengan bidang saya,” kata Taufik saat itu.

Perjalanan Taufik dari dunia olahraga, menjadi seorang Olympian, lalu terjun ke dunia politik dan pemerintahan bisa dibilang cukup menarik. Berikut adalah profil dan kiprah Taufik Hidayat.

Profil dan Kiprah Awal

Lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 10 Agustus 1981, Taufik sudah memiliki minat dan bakat untuk menjadi seorang pebulu tangkis sejak kecil. Semasa kecilnya di Bandung, Taufik bergabung dengan klub bulu tangkis SGS PLN Bandung dan berada di bawah bimbingan Iie Sumirat.

Putra dari pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini cepat berkembang, terbukti di usianya yang masih 16 tahun, Taufik keluar sebagai pemenang Kejuaraan Asia Junior 1997 di Manila untuk tunggal putra. Ia membawa tim putra junior Indonesia membawa pulang medali perak atau runner up pada ajang yang sama.

Pada usia 17 tahun, Taufik kembali keluar sebagai juara Brunei Open 1998 dan mencapai babak semifinal Kejuaraan Asia 1998 serta Indonesia Open 1998.

Tak membutuhkan waktu lama bagi Taufik untuk kemudian mengoleksi lebih banyak gelar juara di berbagai turnamen bergengsi dunia. Pada tahun 1998, ia bersama tim bulu tangkis putra Indonesia keluar sebagai juara Asian Games Bangkok 1998.

Satu tahun setelah itu, ia meraih gelar Indonesia Open pertamanya. Di tahun yang sama, Taufik juga mencapai final turnamen All England dan Singapore Open tapi kalah dari legenda bulu tangkis Inggris Peter Gade dan seniornya di tim nasional, Hariyanto Arbi.

Pada tahun 1999, ia juga membawa pulang medali emas untuk tunggal putra dan beregu putra pada SEA Games Bandar Seri Begawan, serta beregu putra Piala Asia Ho Chi Minh.

Prestasi

Rentetan prestasi yang Taufik kumpulkan dari masa junior hingga tahun-tahun awalnya di kelas elite membuatnya mencapai peringkat nomor satu dunia saat ia masih berusia 19 tahun, atau setelah ia menjuarai Malaysia Open, Kejuaraan Asia, Indonesia Open, dan menjadi finalis All England sekali lagi.

Menjadi tunggal putra Indonesia sejak usia dini tak membuat Taufik gentar. Ia kemudian lolos untuk mengikuti Olimpiade Sydney 2000, yang menjadi Olimpiade pertamanya. Di Sydney, ia gugur di babak perempat final setelah kalah dari Ji Xinpeng (China).

Empat tahun setelahnya, Taufik keluar sebagai juara pada edisi Athena 2004. Ia mengalahkan para pemain unggulan seperti Wong Choong Hann (Malaysia), Peter Gade (Inggris), dan Shon Seung-mo (Korea Selatan). Pada tahun yang sama, Taufik juga berhasil mempertahankan gelar Indonesia Open serta meraih Juara Asia keduanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Agustus 2005, Taufik mengklaim gelar Juara Dunia 2005 di Anaheim, Amerika Serikat, mengalahkan pemain peringkat satu dunia, Lin Dan di babak final. Prestasinya ini menjadikan Taufik sebagai pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia dan Olimpiade secara berturut-turut.

Pada rentang 2006-2007, Taufik merupakan juara Asian Games Doha 2006, Indonesia Open 2006, Kejuaraan Asia Johor Bahru 2007, dan SEA Games Nakhon Ratchasima 2007. Dengan ini, sepanjang kariernya, Taufik telah mengoleksi tiga gelar individual Juara Asia (2000, 2004, 2007), dua emas Asian Games (2002, 2006), dua emas SEA Games (1999, 2007), dan enam gelar juara turnamen individual bergengsi Indonesia Open (1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006).

Empat tahun setelah Olimpiade Athena, Taufik kemudian mengikuti Olimpiade Beijing 2008 dan harus tersingkir di babak kedua. Satu tahun setelahnya, Taufik memutuskan keluar dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI Cipayung dan menjadi pemain profesional.

Pada tahun 2012, ia berkompetisi di Olimpiade terakhirnya di London, dan kembali gugur di babak 16 besar. Di tahun yang sama, ia membangun sebuah pelatihan bulu tangkis Taufik Hidayat Arena (THA) di Ciracas, Jakarta Timur.

Selain menorehkan prestasi secara perorangan, Taufik juga turut memperkuat skuad bulu tangkis Indonesia dalam beberapa kejuaraan beregu dunia. Ia membawa tim untuk meraih Piala Thomas pada tahun 2000 dan 2002 di Kuala Lumpur dan Guangzhou. Sementara pada edisi 2004, 2006, dan 2008, tim bulu tangkis putra harus puas meraih medali perunggu, serta pada 2010 dengan medali perak.

Pada Kejuaraan Beregu Campuran Piala Sudirman, ia dan tim bulu tangkis Indonesia membawa pulang medali perak untuk edisi 2001, 2005, dan 2007. Sementara pada tahun 1999, 2003, dan 2011, skuad Indonesia harus puas dengan medali perunggu.

Pada Asian Games 1998, tim putra yang juga diperkuat oleh Taufik meraih medali emas. Sementara pada edisi 2002 tim putra harus puas dengan medali perak, dan di tahun 2006 serta 2010, skuad putra membawa pulang medali perunggu.

Sepanjang kariernya di bulu tangkis, Taufik telah mengoleksi 413 kemenangan dan hanya menelan 138 kekalahan.

Gantung Raket dan Transisi ke Politik

Pada 2013, Taufik Hidayat mengakhiri kariernya atau pensiun sebagai atlet bulu tangkis. Pertandingan terakhirnya terjadi pada ajang Indonesia Terbuka di Istora Senayan. Setelah gantung raket, ia  sempat menjadi Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017 dan staf khusus di Kemenpora pada tahun 2017-2018.

Pada 2018, Taufik Hidayat memulai karier politiknya dengan bergabung menjadi kader Partai Demokrat. Namun, hal itu tidak bertahan lama, dan dirinya mengundurkan diri dari politik. Kemudian pada pemilihan umum legislatif 2024, Taufik Hidayat mencalonkan diri sebagai anggota DPR daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II dari Partai Gerindra. Namun, dia gagal lolos ke Senayan.

Di sisi lain, Taufik sendiri merupakan suami dari Linda Amalia Sari, putri dari mantan Menteri Pertahanan RI dan mantan Menteri Perhubungan RI Agum Gumelar. Taufik dan Linda menikah pada tahun 2007 dan dikaruniai dua orang anak yaitu Natarina Alika Hidayat dan Nayottama Prawira Hidayat.

Pilihan Editor: 

Liga Inggris: Liverpool Kalahkan Chelsea 2-1, Simak Reaksi Arne Slot dan Enzo Maresca

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo Pilih Dody Hanggodo sebagai Menteri Pekerjaan Umum

15 menit lalu

Dody Hanggodo. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Prabowo Pilih Dody Hanggodo sebagai Menteri Pekerjaan Umum

Dody Hanggodo terpilih menjadi Menteri Pekerjaan Umum (PU) dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029


Harta Kekayaan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertahanan Kabinet Merah Putih

22 menit lalu

Sjafrie Sjamsoeddin. TEMPO/Imam Sukamto
Harta Kekayaan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertahanan Kabinet Merah Putih

Sjafrie Sjamsoeddin kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Merah Putih. Ini profil lengkap dan harta kekayaan Sjafrie Sjamsoeddin.


Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasan Namanya Tak Ada di Kabinet Merah Putih

26 menit lalu

Eks politikus PDIP Budiman Sudjatmiko saat mengunjungi kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (15/11/2024). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasan Namanya Tak Ada di Kabinet Merah Putih

Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko sempat dipanggil Prabowo ke Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Selasa, 15 Oktober 2024.


Prabowo Ngeluh soal Anggaran Bocor, Ekonom: Kurang Transparansi dan Akuntabilitas

32 menit lalu

Prabowo Ngeluh soal Anggaran Bocor, Ekonom: Kurang Transparansi dan Akuntabilitas

Kebocoran anggaran dan penyelewengan aset negara karena kurangnya transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah


Jadi Sekretaris Kabinet Prabowo, Mayor Teddy Pernah Jadi Asisten Ajudan Jokowi

33 menit lalu

Agus Harimurti Yudhoyono dan Mayor Teddy. Foto/instagram
Jadi Sekretaris Kabinet Prabowo, Mayor Teddy Pernah Jadi Asisten Ajudan Jokowi

Selama empat tahun, Mayor Teddy telah mendampingi Prabowo dalam berbagai kegiatan sebagai menteri dan selama kampanye Pilpres 2024.


Diumumkan Jadi Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Belum Dilantik Prabowo Pagi Ini

42 menit lalu

Mayor Teddy Indra Wijaya (kedua kanan) memberikan hormat kepada Presiden Prabowo Subianto saat pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Mayor Teddy Indra Wijaya diangkat sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Pramono Anung. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/app/Spt/pri)
Diumumkan Jadi Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Belum Dilantik Prabowo Pagi Ini

Mayor Teddy Indra Wijaya diumumkan sebagai Sekretaris Kabinet oleh Presiden Prabowo pada Ahad malam, 20 Oktober 2024.


Respons Pasar Terhadap Pelantikan Presiden dan Kabinet Merah Putih

42 menit lalu

(berbaju kurung off white) Sri Mulyani dilantik menjadi Menteri Keuangan Kabinet Merah Putih era Presiden PRabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin, 21 Oktober 2024. Foto: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
Respons Pasar Terhadap Pelantikan Presiden dan Kabinet Merah Putih

Selain itu, analis mata uangeko Lukman Leong menilai penguatan rupiah ditopang oleh respons pasar terhadap pelantikan presiden dan kabinet merah putih


Eddy Hiariej Jadi Wakil Menteri Lagi, Begini Jawaban KPK soal Status Tersangkanya

44 menit lalu

KPK menetapkan Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej menjadi tersangka gratifikasi. Dia diduga menerima gratifikasi senilai Rp 8 miliar dari Direktur PT Citra Lampia Mandiri Helmut Hermawan. KPK menduga suap tersebut diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam perebutan kepemilikan PT CLM. Selain itu, gratifikasi diduga diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam kasus pidana yang menjeratnya di Badan Reserse Kriminal Polri. Namun, hingga kini Eddy masih belum ditahan. TEMPO/Imam Sukamto
Eddy Hiariej Jadi Wakil Menteri Lagi, Begini Jawaban KPK soal Status Tersangkanya

Wakil Menteri Hukum Eddy Hiariej pernah berstatus tersangka dugaan gratifikasi dan suap di periode pemerintahan Presiden Jokowi


Jadi Rival Prabowo di Pilpres 2024, Cak Imin Kini Menko di Kabinet Merah Putih

1 jam lalu

Anies Baswedan (dua dari kiri) didampingi istri bersantap siang bersama Muhaimin Iskandar seusai menghadiri pelantikan presiden dan wakil presiden. Instagram/Anies Baswedan
Jadi Rival Prabowo di Pilpres 2024, Cak Imin Kini Menko di Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo melantik Cak Imin dan para menteri lainnya pada Senin pagi ini, Senin, 21 Oktober 2024.


Prabowo Lantik Luhut Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional

1 jam lalu

Pelantikan Menteri Kabinet Merah Putih Masa Jabatan 2024-2029. Foto : Youtube
Prabowo Lantik Luhut Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional

Sebelum melantik, Prabowo menanyakan kesediaan para tokoh untuk mengucapkan sumpah jabatan.