TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah tampil dalam Pekan Olahraga Nasional Kalimantan Timur tahun lalu, nama Margaretha Herawati seperti pudar dan tak bergaung lagi. Perenang yang membela Jawa Tengah itu seakan menghilang, setelah hanya merebut medali perak pada nomor 50 meter gaya bebas putri. Setahun berselang, namanya muncul lagi. Tapi di cabang yang berbeda, selam.
Pada cabang selam itulah, Retha--panggilan akrabnya--meraih prestasi gemilang. Ia merebut emas dalam kejuaraan multicabang, Asian Indoor Games, di Vietnam pada awal November lalu.
Meski baru sekitar satu tahun mendalami selam, Retha langsung menunjukkan hasil memukau pada penampilan perdananya di Vietnam itu. Ia meraih emas dengan membukukan catatan waktu terbaik, 50,81 detik pada nomor 100 meter bi-fins.
Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (PB POSSI) lantas mengandalkannya di SEA Games Laos, bulan depan. "Kami sangat berharap kepadanya," kata Ketua Harian PB POSSI Merari Nainggolan.
Dara kelahiran Jakarta, 20 Oktober 1988, ini berambisi mempertajam catatan waktunya pada nomor 100 meter bi-fins dalam pesta olahraga Asia Tenggara itu. "Pelatih (Wisnu Wardhana) pun menekankan bahwa di sana saya harus bisa membuat catatan waktu yang lebih baik dari yang saya buat di Vietnam," katanya.
Ajang di Laos akan menjadi SEA Games ketiga yang diikutinya. Namun, baru kali ini ia tampil pada nomor selam. Pada dua SEA Games sebelumnya, 2005 dan 2007, ia masih tampil di renang. Tapi pada SEA Games 2011 di Indonesia, ia berencana tampil di dua cabang itu sekaligus.
Selama ini belum pernah ada atlet Indonesia yang aktif dalam dua cabang yang bernaung pada organisasi berbeda. Meski sama-sama cabang olahraga air, selam dan renang bernaung di bawah dua organisasi berbeda dari lokal sampai tingkat dunia.
Selam berada di bawah PB POSSI, yang berkiblat kepada CMAS. Sedangkan renang di bawah PB PRSI yang berkiblat ke FINA. "Saya sangat berharap nantinya tidak ada kendala sama sekali bagi Retha menjalani kedua cabang ini," kata Wisnu.
Kejuaraan Dunia
Wisnu, perenang nasional pada 1990-an, tak hanya menyiapkan Retha untuk SEA Games Laos, tapi juga untuk menembus kejuaraan dunia tahun depan. "Kalau bisa terus berprestasi sampai kelas dunia, kenapa tidak," kata Retha.
Kejuaraan di seri grand prix di Eropa menjadi bagian dari persiapannya. Wisnu menilai pengalaman ikut kejuaraan Eropa bisa membantu mempertajam catatan waktu dan membuatnya lolos kualifikasi kejuaraan dunia. "Kalau bisa, saya ingin dia langsung ikut pada dua cabang itu, renang dan selam," kata Wisnu.
Tak mengherankan jika Retha rela menjalani latihan spartan dari Wisnu. Ia minimal mengasah kemampuan renangnya untuk dua kilometer pada satu sesi latihan. Dalam jarak itu masih ada beberapa variasi latihan lainnya. Memang berat, "Tetapi karena saya mengerti bahwa itu untuk kebaikan saya sendiri, saya coba jalani saja," kata Retha.
Wisnu menyanjung Retha. "Dia memiliki bakat renang dan selam, jadi kita mencoba berfokus mengasah keduanya."
EZTHER LASTANIA