TEMPO Interaktif, Melbourne - Nikolay Davydenko, yang dikenal sebagai “Mr Invisible” tak butuh waktu lama mengawali pertandingan di Australia Terbuka. Dia menghabisi petenis Jerman Dieter Kindlmann dengan 6-1, 6-0, 6-3.
Setelah memenangi Tur Dunia ATP Masters di London pada akhir tahun lalu, dengan menyingkirkan dua petenis digdaya Roger Federer dan Rafael Nadal, Davydenko menjadi magnet di tenis putra dunia. "Saya tahu saya bisa menang. Sekarang saya merasa bisa mengalahkan semua orang. Ini perasaan yang baik," kata petenis asal Rusia ini.
Namun di Melbourne, laki-laki dengan postur kecil dan berkepala botak ini justru tidak banyak yang mengenal. "Saya memang bukan Paris Hilton," ujar petenis peringkat enam dunia ini kepada wartawan. "Saya tidak mau menjadi seperti ini. Saya tidak ingin menjadi seperti (Rafael) Nadal, (Roger) Federer.
"Saya tak pernah melihat mereka sarapan. Mereka tinggal di dalam ruangan dan mengambil layanan kamar. Saya lebih baik turun ambil sarapan, atau makan malam untuk pergi ke suatu tempat yang tidak banyak orang kenal."
Davydenko, mengaku ia bahkan tidak dikenal luas di negaranya sendiri karena - "benar-benar negara besar". Padahal, tahun 2009 dia mengalahkan lawan-lawan yang tidak saja mempunyai postur tinggi besar, tapi juga petenis papan atas dunia, yakni Federer, Nadal dan juara AS Terbuka Juan Martin Del Potro.
"Saya ingin bisa bergerak cepat. Saya ingin berlari lebih cepat," kata Davydenko. "Del Potro bilang sekarang saya seperti PlayStation 3. Semua orang berpikir saya sangat cepat di lapangan. Sekarang saya berusaha untuk menjadi lebih cepat dan lebih cepat dan seperti PlayStation tingkat 4. Saya harap saya bisa melakukan ini. Ini sangat penting bagi saya."
AP| REUTERS| NUR HARYANTO