TEMPO Interaktif, Melbourne - Roger Federer terhitung mencapai final Grand Slam sebanyak 22 kali, setelah mengalahkan Jo-Wilfried Tsonga 6-2, 6-3, 6-2 di partai semifinal Australia Terbuka.
Federer kini mengincar gelar Australia Terbuka keempat. Ini menjadi harapannya yang tahun lalu kandas setelah dikalahkan Rafael Nadal dalam pertandingan lima set. Kali ini, Federer akan melayani tantangan Andy Murray. Petenis unggulan kelima ini termotivasi untuk bisa merebut juara setelah 74 tahun tak ada petenis putra Inggris yang berjaya di negeri koloninya.
Sebelumnya Murray mengalahkan Marin Cilic di semifinal setelah menyingkirkan Nadal di perempat final. Sekarang, harapan yang tinggi dibebankan kepadanya untuk menjadi petenis Inggris pertama sejak Fred Perry pada tahun 1936 yang memenangi Australia Terbuka.
Aku tahu dia ingin menang untuk menjadi petenis pertama Inggris karena apa, 150 ribu tahun?" ujar Federer bergurau di tengah ribuan pasang mata penonton yang tertawa menyambutnya. "Laki-laki malang yang harus melewati momen itu lagi dan lagi ..."
Menghadapi Tsoga, Federer seolah menjadikannya sebagai pertandingan pemanasan menuju final. "Menyenangkan melalui pertandingan seperti ini," kata Federer. “Mungkin secara mental dia lebih lelah daripada secara fisik. Itu tidak menguntungkan bagi dirinya."
Petenis Prancis berusia 24 tahun ini membuat kesalahan servis, saat Federer memimpin 4-1 di set ketiga. Federer memenangkan pertandingan dalam waktu 88 menit, ketika pukulan forehand Tsonga melebar ke luar lapangan.
AP| NUR HARYANTO