“Tantangan kali ini lebih berat daripada event dua tahun lalu,” kata Ronald Halim, Manajer Djarum Super, di Jakarta, Senin (19/4). Peserta yang ingin mengikuti ajang ini, kata dia, harus mendaftar bersama tim yang beranggotakan tiga peserta yang sehat fisik dan mental. Usia peserta dibatasi antara18-38 tahun, pendidikan minimal sekolah menengah atas, mempunyai SIM A dan C, dan bisa berenang.
Untuk menaklukkan tantangan di gurun pasir diperlukan fisik prima dan mental kuat, sehingga tidak meleleh dihantam cuaca ekstrim saat di gurun. Sehingga sebelum ke gurun, peserta diharuskan mengikuti rangkaian seleksi ketat. “Tujuannya agar diperoleh petualang yang tangguh,” kata Eelco Koudijs, konsultan produksi Caldera.
Formulir pendaftaran, kata dia, bisa diakses di www.djarumsuper.com atau di stand pameran di kota Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Tim yang telah terdaftar dan lolos seleksi administrasi akan mengikuti tahap orienteering, mencari petunjuk yang disebar di banyak tempat di kota lokasi orienteering. Orienteering dilakukan Mei, di empat kota secara berurutan, minggu pertama di Yogyakarta, kemudian minggu kedua di Surabaya, minggu ketiga di Bandung, dan minggu terakhir di Jakarta.
Seratus tim yang masuk finis paling cepat dan menyelesaikan banyak tantangan masuk tahap Eco Challenge, ujian mental dan fisik. Pada tahap ini, tim diharuskan menyelesaikan tantangan dalam waktu 48 jam nonstop. Lokasinya bervariasi, mulai dari hutan, gunung, bukit, sungai sampai laut. Untuk menaikinya, peserta bisa berjalan kaki, naik sepeda, motor dan berdayung. Tetapi daerah pastinya belum ditentukan. “Pada tahap Challenge ini, apabila salah perhitungan sedikit akan gagal,” kata Eelco. Hanya lima tim yang nantinya akan maju ke tahal final Challenge di gurun Timur Tengah.
Di tahap akhir, telah menunggu enam tantangan, yaitu sea kayaking, mountain biking, rock climbing dan canoyoing, camel race, survive bedouin style dan dune driving. “Tahap ini paling ekstrim dan akan menjadi pertarungan yang sesungguhnya,” kata Eelco. Peserta dapat menggunakan kayak, sepeda gunung, unta, maupun mobil roda empat di tahap ekstrim ini.
RINA WIDIASTUTI