Sebelum menantikan pertandingan antara Yuso melawan BNI, tim Jakarta Sananta sempat dibuat was-was. Pasalnya dalam pertandingan putaran 2 seri 4 yang digelar di GOR Citra Arena Bandung ini, Riviansyah dan kawan-kawan kembali kalah dari Surabaya Samator, Minggu (25/4). Sehari sebelumnya Jakarta Sananta kalah dari Yuso Bantul 2-3.
Meladeni Surabaya Samator yang merupakan juara bertahan, permainan Jakarta Sananta sebenarnya sudah lebih baik dibanding saat digulung Yuso Bantul. Namun kurang tenangnya para pemain Jakarta Sananta membuat mereka gagal mengimbangi Surabaya Samator. Mereka sebenarnya sempat merebut set pertama dengan kedudukan 25-22. Namun anak asuh pelatih Syaifullah ini gagal menjaga konsistensi permainan di set selanjutnya. Mereka pun menyerah di tiga set berikutnya dengan angka 24-26, 22-25, dan 12-25.
Manajer Surabaya Samator, Hari Trisnardjo, menyatakan target pertandingan ini sebenarnya hanyalah untuk meningkatkan moral pemainnya yang kalah dua kali di Malang. “Kami harap motivasi pemain kembali pulih untuk menghadapi babak final four," kata dia.
Dengan kekalahan ini, Sananta hanya mengumpulkan nilai 11 dari tiga kali menang dan lima kali kalah. Namun nilai mereka masih lebih baik dibanding Yuso Bantul yang hanya 10 hasil dua kali menang dan enam kali kalah. Tim-tim lain yang juga melaju ke babak empat besar adalah Palembang Bank Sumsel-Babel (13), BNI 46 (13), dan Surabaya Samator (13).
Di sektor putri, Jakarta Popsivo Polwan mengakhiri musim ini tanpa kemenangan satu kali pun. Pada laga terakhirnya, mereka dietekuk Jakarta Electric PLN 0-3 (20-25, 18-25, 18-25). Kekalahan itu merupakan yang kedelapan kalinya bagi tim yang dimiliki Polri itu sekaligus menggagalkan langkah mereka menuju babak empat besar. Empat tim yang sudah memastikan tempat di empat besar putri adalah Jakarta BNI 46, Gresik Petrokimia, Jakarta Electric PLN, dan Jakarta TNI AU.
ARIS M