TEMPO Interaktif, Jakarta - Petenis nasional Christoper Rungkat yakin bisa mudah melewati babak perempat final Turnamen Men's Future seri dua Wali Kota Tarakan Open Sportama, karena lawan yang dihadapi sama-sama petenis Indonesia, yaitu Sunu Wahyu Trijati. Pertarungan memperebutkan tiket semifinal akan berlangsung di lapangan tenis tertutup Telaga Keramat, Tarakan, Kalimantan Timur, Jumat besok.
“Peluang menang melawan Sunu sangat terbuka,” kata Christo. Dalam beberapa pertandingan terakhir, Christo selalu menang melawan Sunu. Kedua pemain ini terakhir bertemu di final turnamen tenis nasional Manggabarani Open di Jakarta bulan lalu. Saat itu Christo menang dua set langsung.
Christo maju ke perempat final setelah menghentikan petenis dari Korea Selatan, Choi Dong-Whee, 6-1, 7-5. Sedangkan Sunu menekuk pemain asal Amerika Serikat Ryan Young lewat pertarungan tiga set selama 3 jam 6 menit, 6-7 (2), 6-3, 6-4.
Saat bertarung menghadapi Choi, Christo mendominasi permainan di set pertama melalui servis cepat dan pukulan forehand keras sehingga lawannya tertekan. Christo menyudahi set pertama pada skor 6-1. Di set kedua, Choi mencoba bangkit dan bermain lebih keras sehingga permainan ketat. Tetapi Christo bisa mengakhiri permainan dengan 7-5.
“Sejak awal saya berniat terus menekan Choi yang merupakan pemain ulet. Di set kedua, Choi sempat membuat saya tertekan. Tetapi saya bisa mengatasinya dengan bermain fokus,” kata Christo.
Sunu berhasil mendapat tiket perempat final setelah berjuang keras meladeni permainan pemain Young. Di set pertama, Sunu kalah karena banyak membuat kesalahan sendiri dengan pengembalian bola tidak akurat.
Memasuki set kedua, Sunu mengubah pola permainan dan lebih dominan menekan sehingga lawannya banyak membuat kesalahan sendiri. Pola permainan set kedua diterapkan kembali di set ketiga dan hasilnya ia menang.
Namun, kesuksesan yang dialami dua petenis nasional tidak bisa dirasakan petenis Elbert Sie. Petenis asal Jawa Barat ini terpaksa kalah walkover di babak kedua karena mengalami demam tinggi dan harus kembali ke Jakarta.
RINA WIDIASTUTI