“Organisasi ini akan menjadi kepanjangan tangan dari WOA (World Olympic Association), program yang ada di WOA akan diteruskan ke IOA,” kata Anton di kantor KONI, Jakarta, Jumat (23/7).
Saat ini, IOA masih dalam tahap penggodokan di tingkat kelompok kerja yang digawangi tujuh olimpian, Anton, Yayuk Basuki, Nurfitriana, Purnama, Rosiana Tendean, Krisna Bayu, dan Lukman Niode. Setelah sarasehan olimpian, akan segera dibentuk kepengurusannya.
IOA nantinya juga akan menjadi wadah atlet yang pernah membawa harum Indonesia di Olimpiade. Selain itu, olimpian yang berpengalaman ini akan menjadi contoh bagi atlet muda agar bisa maju ke tingkat olimpiade. “Diharapkan dengan adanya IOA kesejahteraan atlet juga akan terpantau,” kata Anton.
Ketua Umum KONI Rita Subowo mendukung gagasan pembentukan IOA. Menurutnya sudah selayaknya ada organisasi yang mewadahi para atlet yang pernah berjuang sampai tingkat Olimpiade. Ia berharap melalui IOA ini para olimpian bisa menularkan pengalaman ke atlet sekarang. “Semoga bisa menjadi motivasi atlet sekarang,” kata Rita.
Rita juga berharap adanya IOA ini bisa juga mewadahi kesejahteraan para atlet yang tidak lagi aktif bisa terpantau dengan baik. Sehingga, tidak akan ada lagi muncul kasus atlet tersandung kasus hukum dengan dugaan penipuan seperti yang dialami atlet angkat besi Fatmawati kemarin.
RINA WIDIASTUTI