TEMPO Interaktif,New York - Unggulan kedua asal Swiss, Roger Federer, melanjutkan usahanya untuk meraih gelar grand slam ke-17 dengan bermain sempurna melawan petenis Jerman Andreas Beck dalam kejuaraan Amerika Terbuka 2010.
Federer hanya membutuhkan waktu 101 menit untuk membungkus kemenangan tiga set langsung, 6-3, 6-4, 6-3. Petenis berusia 29 tahun itu dengan demikian belum kehilangan satu set pun hingga babak kedua setelah di babak pertama juga menang straight set 6-1, 6-4, 6-2 atas petenis Argentina, Brian Dabul.
“Ini adalah awal yang sempurna,” kata Federer. “Aku bermain hari Senin dan punya dua hari istirahat. Aku merasa bugar hari ini.”
Bbermain dalam cuaca panas, Federer tetap bermain maksimal. Sementara, Beck, peringkat 104 dunia, tidak mampu menunjukkan permainan terbaiknya. Ia tercatat melakukan 11 double fault dan 36 unforced error yang membuat Federer semakin tak terbendung.
“Aku sudah bermain di malam hari dan siang hari. Sekarang aku sudah punya jawaban setelah dua pertandingan itu. Tapi jelas keduanya bukan pertandingan tersulit. Aku tidak meremehkan siapa pun tapi pertandingan yang lebih ketat ada di depan,” kata Federer, yang akan bertemu dengan petenis Prancis Paul-Henri Mathieu di babak ketiga.
Finalis Prancis Terbuka, Robin Soderling asal Swedia, juga memastikan tempat di babak ketiga setelah mengalahkan petenis tuan rumah, Taylor Dent, 6-2, 6-2, 6-4. Soderling menampilkan permainan servis-servis dasyatnya sehingga berhasil meraih kemenangan mudah dalam waktu hanya 91 menit.
“Aku senang dengan caraku bermain untuk mengalahkan dia dalam tiga set. Itu menunjukkan aku bermain bagus,” kata Soderling yang akan menghadapi petenis Belanda Thiemo de Bakker.
Kemenangan tiga set juga diraih unggulan ketiga asal Serbia Novak Djokovic yang mengandaskan perlawanan petenis Jerman Philipp Petzschner, 7-5, 6-3, 7-6 (6) . Djokovic tampak meluapkan emosinya dengan berteriak dan mengepalkan tangan setelah berhasil merebut set ketiga melalui permainan tie break yang ketat.
Satu-satu unggulan yang tersungkur di babak kedua adalah Nikolay Davydenko yang disingkirkan petenis Prancis Richard Gasquet, 6-3, 6-4, 6-2. Unggulan keenam asal Rusia itu benar-benar tak mampu mengeluarkan permainan terbaiknya sehingga gagal mengimbangi permainan Gasquet yang terus mengontrol pertandingan.
Davydenko menyatakan ia sebenarnya sudah mencoba segalanya untuk meningkatkan permainannya tapi semuanya gagal. “Servisku sebenarnya bagus tapi pengembalian bolaku benar-benar tanpa arah. Aku merusak diriku sendiri dan aku tidak punya kepercayaan diri,” katanya. “Aku juga sudah berganti raket di setiap set dan itu juga tidak jalan. Aku nanti akan mengganti semua raketku,” lanjutnya dengan perasaan kesal.
REUTERS | AP | ARIS MUSTAFA