TEMPO Interaktif, Tokyo - Caroline Wozniacki melaju mulus ke semifinal Toray Pan Pacific yang digelar di Tokyo, Jepang, Kamis (30/9). Unggulan pertama asal Denmark itu meraih kemenangan di babak perempat final setelah lawannya Agnieszka Radwanska dari Polandia mengundurkan diri akibat cedera kaki.
Wozniacki langsung melesat begitu pertandingan dimulai. Permainan agresifnya cepat melalui pukulan-pukulan gorundstroke yang menjadi andalannya, membuat Radwanska tidak berdaya.
Wozniacki, petenis peringkat dua dunia berusia 20 tahun, sedang unggul 5-0 di set pertama ketika Radwanska memanggil pelatihnya dan memutuskan untuk mundur dari turnamen berhadiah 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 18 miliar ini.
Sepanjang laga, Radwanska tidak tampil maksimal. Ia tak mampu membendung permainan Wozniacki karena gangguan cedera di kakinya itu. Seusai pertandingan Wozniacki menyatakan dirinya tengah menikmati permainannya.
Menurut dia, dalam pertandingan ini ia menunjukkan penampilan yang bagus, terlepas dari cedera yang dialamai Radwanska. “Aku sebenarnya sedang memainkan permainan yang bagus,” kata Wozniacki. “Dan aku sedih untuk Agnieszka (karena cedera) tapi aku senang dengan penampilanku,” ia melanjutkan.
Wozniacki, yang sudah juara lima kali di tahun ini, akan menghadapi unggulan kedelapan dari Belarusia, Victoria Azarenka, di babak semifinal. Azarenka melaju ke semifinal setelah menundukkan petenis kualifikasi asal Amerika Serikat, Coco Vandeweghe, 6-2, 6-1.
Wozniacki tentu saja mengincar kemenangan di babak semifinal untuk semakin mendekatkan ambisinya menjadi petenis nomor satu dunia yang sudah semakin dekat. Jika berhasil menjadi juara di Tokyo, petenis berambut pirang ini akan menggeser Serena Williams di posisi puncak.
“Akan selalu menjadi tujuanku untuk menjadi (petenis) nomor satu dunia. Tetapi jika hal itu tidak terjadi tahun ini masih akan ada kesempatan lain,” ujarnya. Juara Prancis Terbuka, Schiavone dari Italia, juga memastikan langkah ke semifinal setelah menekuk petenis asal Estonia, Kaia Kanepi, 7-5, 4-6, 7-5.
REUTERS | ARIS M