TEMPO Interaktif, Jakarta - Petenis nasional Ayu Fani Damayanti/Jessy Rompies membuktikan kehebatannya sebagai ganda terbaik Indonesia saat ini dengan menjuarai Turnamen Tenis International Sportama ITF Women's Circuit $ US 10.000 di lapangan tenis Elite Club Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Jumat (30/9) sore.
Pemain tim inti Asian Games 2010 ini menang mudah atas pasangan gado-gado Pliphuech Peangthan dari Thailand/Laili Rahmawati Ulfa Indonesia di final, dengan skor 6-0, 6-0. “Mereka tidak ada perlawanan, mungkin kecapekan, karena masing-masing juga bermain di tunggal,” kata Jessy usai bertanding. Ia tidak menyangka bisa menang mudah hanya dalam waktu 35 menit.
Selama pertandingan, duet Ayu/Jessy terlihat kompak. Mereka mendominsi permainan dengan mengandalkan bola-bola cepatnya dan terus menekan. Sehingga, lawannya tidak bisa mengembangkan permainan. Poin demi poin pun dapat dikumpulkan Ayu/Jessy dengan gampang.
Kesuksesan mereka di ganda tidak dialami di tunggal putri. Keduanya gagal lolos ke semifinal. Jessy yang menjadi unggulan kedua dihentikan Pliphuech, rangking 773 dunia ini, dalam bertarung ketat selama tiga set, 4-6, 7-6 (6), 7-6 (5). “Main kita sama-sama bagus, tetapi mungkin saya sedang tidak beruntung,” kata Jessy yang kini bertengger di rangking 449 dunia ini.
Tiket semifinal juga gagal didapat Ayu. Di perempatfinal, pemain rangking 421 dunia ini takluk ditangan pemain Selandia Baru, Katherine Westbury rangking 971, 2-6, 7-6 (5), 6-1 setelah bertanding selama 2,5 jam disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. “Permainan lawan lebih bagus dan saya juga kurang fokus,” kata petenis asal Bali ini.
Pelatih nasional, Surya Wijaya, mengaku cukup puas dengan penampilan Ayu dan Jessy secara keseluruhan walaupun di tunggal mereka gagal sampai semifinal. “Cara bermain yang diajarkan sat latihan sudah diterapkan dengan baik. Jika akhirnya kalah itu kemungkinan ada faktor di luar teknis,” kata pelatih yang ikut penangani persiapan tim putri Asian Games ini.
Surya menambahkan, penampilan Ayu/Jessy kali ini akan menjadi bahan evaluasi. Dalam sebulan terakhir ini, ia akan menggemleng mental bermain dan strategi permainan. Menurutnya, fisik dan teknik mereka sudah bagus hanya perlu penyempurnaan. “Puncak performa mereka nantinya ada di Asian Games,” katanya.
Setelah pertandingan ini, kata Surya, Ayu/Jessy akan mengikuti Turnamen Women's Challenge $ US 25.000 di Australia selama dua seri berturut-turut, mulai 4-14 Oktober. “Pertandingan itu untuk meningkatkan rangking dunianya,” kata Surya.
Setelah Ayu dan Jessy rontok di tunggal putri, pemain tuan rumah yang masih bertahan hingga semifinal adalah Grace Sari Ysidora dan Sandy Gumulya. Grace Sari, pemain junior terbaik Indonesia saat ini akan menghadapi Westbury sedangkan unggulan keenam Sandy akan menantang Pliphuech untuk meraih tiket final.
RINA WIDIASTUTI