TEMPO Interaktif, Bogor - Persiapan minim menjelang Asian Games XIV Guangzhou November mendatang menjadi kendala yang cukup berat bagi tim nasional putra voli lapangan. Kepala pelatih Li Qiujang mengaku kesulitan mempersiapkan anak-anak asuhnya terutama akibat ketiadaan rekan latih tanding.
"Tidak ada (lawan) yang sepadan. Kalaupun sparring ke luar negeri, sudah tidak ada cukup waktu," kata Li di sela-sela latihan di Padepokan Voli Sentul, Rabu (13/10). Baginya, keberadaan rekan latih tanding sangat diperlukan bagi anak-anak asuhnya yang didominasi oleh para pemain muda. Namun, hal itu sulit terwujud karena pelatihan nasional pun baru dimulai sejak pertengahan September lalu.
Hal senada juga dirasakan M. Riviansyah, pemain dari klub Jakarta Sananta yang didapuk menjadi kapten tim. "Sebenarnya kami membutuhkan banyak sparring karena mental teman-teman banyak yang belum teruji," ungkap Riviansyah. Pemain yang akrab dengan sapaan Rivi itu menyatakan hal itu jelas terlihat dalam proses pertandingan simulasi yang digelar dalam sesi latihan Rabu sore. "Mereka (para pemain muda) masih belum bisa mengatur emosi, sehingga sangat mempengaruhi penampilan mereka. Permainannya sulit stabil saat mereka emosi," ungkapnya.
Saat ini, hanya ada dua pemain senior yang bergabung dalam tim nasional. Selain Rivi, hanya ada Didi Irawadi yang merupakan pemain senior. Sementara, 13 pemain lain yang dipanggil masuk pelatihan nasional merupakan wajah-wajah baru seperti misalnya Septio Hadi, Adam, dan Velg Dian. Para pemain muda ini cenderung minim pengalaman berlaga di perhelatan multicabang. "Mereka sebenarnya membutuhkan persiapan mental yang lebih baik," ungkap Rivi.
Meski demikian, Li mengaku akan berupaya mempersiapkan anak-anak asuhnya sampai menjelang keberangkatan pada 10 November mendatang. Menurutnya, saat ini dia hanya berupaya untuk memberikan modal sebelum tim Indonesia berlaga untuk pertama kalinya setelah lama absen dari perhelatan multicabang tingkat Asia itu sejak 1998 lalu.
Dari hasil undian, Indonesia akan berada satu grup dengan Arab Saudi, Iran, Mongolia, dan Turkmenistan. Dengan undian seperti ini, asisten kepala pelatih Dadang Sudrajat menyatakan bahwa Iran yang akan menjadi lawan terberat. Selain itu, Arab Saudi yang mungkin akan menjadi lawan sepadan yang perlu diwaspadai. "Peluang kita saat menghadapi Arab Saudi bisa fifty-fifty," ungkapnya.
EZTHER LASTANIA