TEMPO.CO, Jakarta - Liga Mahasiswa (LIMA), lembaga kompetisi multicabang olahraga mahasiswa yang dibentuk Maret 2012 lalu, mengadakan perhelatan pertamanya Oktober ini. Cabang olahraga yang dipertandingkan adalah basket. Sebanyak 78 tim dari berbagai universitas di Pulau Jawa akan berkompetisi untuk merebut gelar juara dalam LIMA Bolabasket.
“Kami ingin kompetisi ini menjadi talent pool untuk olahraga basket nasional,” kata Chief Executive Officer LIMA, Ryan Gozali, kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 12 Oktober 2012. Menurut Ryan, LIMA Bolabasket akan melibatkan lebih dari 900 atlet. Kompetisi ini, kata dia, akan dapat mengasah kemampuan 900 pebasket sehingga mereka yang berbakat dapat terjaring.
Dalam babak penyisihan, Ryan menjelaskan, kompetisi ini dibagi dalam empat wilayah. Wilayah-wilayah itu adalah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), Jawa Barat, Jawa Tengah-Yogyakarta, serta Jawa Timur. Menandai bergulirnya kompetisi ini, pada 19 Oktober nanti wilayah Jawa Barat akan memulai pertandingan.
Ryan mengatakan setiap juara wilayah akan berkompetisi dalam grand final di Jakarta pada Februari 2013. Juara pertama akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 30 juta, juara kedua Rp 15 juta, sedangkan juara ketiga Rp 7,5 juta. “Tapi untuk juara-juara di tiap wilayah, kami juga memberikan hadiah, total masing-masing wilayah Rp 7,5 juta,” kata dia.
Selain untuk universitas-universitas di Pulau Jawa, LIMA Bolabasket juga membuka kompetisi bagi universitas di luar Pulau Jawa, atau yang mereka sebut dengan Wilayah Nusantara (Nusantara Conference). Mereka akan bertanding selama seminggu penuh di Jakarta pada Februari 2013 nanti dan berkesempatan mengikuti grand final LIMA bersama pemenang-pemenang dari wilayah-wilayah di Pulau Jawa.
Ryan mengatakan dibentuknya LIMA didasari keprihatinan atas kurang baiknya prestasi olahraga Indonesia di dunia. “Pertanyaan terbesar saya adalah dengan jumlah penduduk 240 juta, mengapa olahraga Indonesia kurang berkembang?” ujarnya.
Menurut dia, kompetisi yang kondusif bisa menjadi sarana meningkatkan prestasi olahraga Indonesia. Ryan menambahkan, pihaknya akan mendokumentasikan permainan dan membuat statistik pemain sehingga mereka memiliki basis data pemain.
Dengan adanya LIMA Bolabasket, ia mengatakan, Liga Basket Mahasiswa Nasional (Libamanas) tidak akan ada lagi. “Jadi, secara struktur, kami menyerap Libamanas,” kata dia.
Ia mengatakan pembentukan LIMA meniru konsep NCAA, organisasi yang mengatur seluruh olahraga kemahasiswaan di Amerika Serikat. Keolahragaan mahasiswa ini, kata dia, menjadi tempat untuk menjaring pemain berbakat.
Menurut dia, konsep kepesertaan yang diusung dalam kompetisi ini adalah student athlete. Artinya, mahasiswa yang berolahraga juga harus pintar. “Kecerdasan merupakan salah satu faktor penting dalam prestasi olahraga,” kata dia. Oleh karena itu, panitia LIMA Bolabasket mensyaratkan indeks prestasi kumulatif pesertanya minimal 2,00.
GADI MAKITAN
Berita Terpopuler:
Ditanya Soal Anas, Angie Sesenggukan
Gubernur Lampung: Model Apa Negara Begini?
Politikus PKS Tanyakan Duit Saweran Gedung KPK
Rosa Akui Sering Bertemu Angie
Mantan FBI Sarankan Indonesia Belajar Ke Singapura