TEMPO.CO, Jakarta - Drifter Indonesia, Rio Saputro Budihardjo, berhasil menempati posisi ketiga kejuaraan Formula Drift Asia musim 2012. Drifter dari GT Radial Drift Team itu mampu mengumpulkan poin 218, di bawah drifter Malaysia, Tengku Djan Ley, yang mengumpulkan poin sebanyak 253, dan sang juara asal Jepang, Daigo Saito, dengan poin 330.
"Saya tidak percaya, tapi saya senang sekali," kata Rio seusai menyelesaikan seri pamungkas Formula Drift Asia 2012 di Indonesia di JIExpo, Kemayoran, Minggu, 18 November 2012.
Rio tetap bisa memastikan diri masuk tiga besar klasemen umum meski pada lomba seri terakhir itu kandas di babak perempat final. Ia dikalahkan Teungku Djan, dari tim M7 Bridgestone.
Bagi Rio keberhasilan meraih posisi ketiga di Asia merupakan pencapaian tertinggi kariernya saat ini. Pada Formula Drift Asia tahun lalu, pria berusia 21 tahun itu hanya bisa menempati posisi kesepuluh.
Sekalipun mampu menyuguhkan teknik drifting yang baik, Rio sempat melakukan kesalahan dengan menabrak cone di putaran pertama, saat Djan menjadi lead drifter. Di putaran kedua, saat Rio menjadi lead drftier, Djan mampu menempel dan mengikuti gerakan Rio dengan bagus. Tak heran juri memutuskan Djan yang memenangkan pertandingan.
Menurut Rio, kesalahan yang ia buat dikarenakan ia berada di sudut yang terlalu dalam saat menempel Djan. "Saat digas lagi, saya menabrak," ujarnya.
Ia merasa performanya kurang maksimal lantaran cuacanya yang berubah sehingga pengaturan mobilnya kurang sesuai. Memang, sebelum drifting dilaksanakan, hujan sangat deras mengguyur Kemayoran. Bahkan, saat drifting dilakukan, gerimis masih turun. Menurut Rio, Djan pun unggul jam terbang. "Terlihat dari ketenangannya saat melakukan drifting," kata dia.
Sementara itu, Daigo Saito, terus menguasai puncak klasemen setelah pada dua seri sebelumnyam di Malaysia dan Singapura, menjadi juara. Babak demi babak ia lalui dengan menyuguhkan drifting yang memukau penonton. Baik menjadi lead drifter maupun follower, Daigo konsisten tak pernah melakukan kesalahan dan terus menempel serta terus mengikuti gerakan lawannya.
Pada lomba hari terakhir kemain, Daigo juga mematikan diri menjadi juara setelah berhasil mengalahkan Tengku Djan di babak final. Mereka berdua mempertontonkan drifting yang menghibur penonton.
Sedangkan pembalap Indonesia yang lain, Dika C. Handogo, terhenti langkahnya saat berduel melawan Saranon Pornpatanarak, asal Thailand, yang bermain untuk tim M150. Bahkan, Dika sempat menabrak cone di putaran pertama tandem saat ia menjadi lead driver. Ia juga tak berhasil memenuhi targetnya masuk ke dalam empat besar untuk mendapatkan lisensi mengikuti Formula Drift Amerika Serikat.
GADI MAKITAN