Tunjangan prestasi bagi para atlet tersebut akan terus digelontorkan hingga perhelatan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Selama tiga tahun ke depan, para atlet tersebut dituntut untuk bisa merebut medali emas di SEA Games, Asian Games, Olimpiade, dan berbagai kejuaraan lainnya.
Tono menegaskan KONI Pusat akan mengevaluasi prestasi penerima tunjangan itu secara rutin. Jika ternyata ada atlet yang tidak mampu merebut emas setelah mendapatkan tunjangan, “Tunjangannya akan kami setop dan dialihkan kepada atlet lain yang berprestasi,” ujar Tono. Dengan demikian, para atlet akan bersaing dengan sehat. Tono menyatakan para atlet akan mendapatkan tunjangan tersebut mulai September 2013.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina), Martinez dos Santos, menyambut baik upaya pemberian tunjangan bagi atlet. Ia menilai langkah ini akan menambah motivasi para atlet untuk terus berprestasi. “Di tinju amatir ada tiga petinju yang akan menerima bantuan itu,” ucap Martinez.
Pada kesempatan terpisah Johan, atlet pencak silat, mengatakan tunjangan prestasi itu sangat membantu para atlet memenuhi kebutuhan sehari-hari merekai. Johan yang merebut medali emas pada PON di Riau, 2012 dan Kejuaraan Dunia di Thailand , mengatakan biasanya tunjangan seperti itu dimanfaatkan untuk membeli peralatan latihan.
“Kadang peralatan latihan cepat rusak karena sering dipakai,” ucap Johan. Namun Johan menyatakan belum tahu apakah dia termasuk atlet yang bakal menerima tunjangan tersebut.
ADITYA BUDIMAN
Selanjutnya..
