TEMPO.CO, Jakarta - Martina Hingis-Sania Mirza menambah gelar juara Australia Terbuka yang mereka sabet hari ini, setelah dua gelar Grand Slam yang telah mereka raih sebelumnya, AS Terbuka dan Wimbledon 2015, saat mendominasi nomor ganda putri pada turnamen yang digelar di Melbourne itu.
Hingis, pemain veteran berusia 35 tahun dari Swiss, dan Mirza, yang berusia 29 tahun dari India, menghadapi perlawanan sengit dari duo Cek, Andrea Hlavackova-Lucie Hradecka, tapi akhirnya menang 7-6 (7-1), 6-3 di Rod Laver Arena.
Ini kemenangan ke-36 berturut-turut unggulan utama ganda putri itu tersebut—ketiga terlama dalam sejarah WTA dan masa tak terkalahkan paling lama sejak Jana Novotna-Helen Sukova mencapai angka ke-44 pada 1990.
Kemenangan beruntun paling lama tetap menjadi milik pasangan Martina Navratilova-Pam Shriver, yang 109 kali berturut-turut dalam waktu dua tahun pada 1983-1985.
"Terima kasih, Sania, tanpa kamu, saya tidak akan ada di sini hari ini," kata Hingis. Sedangkan Mirza hanya berkata, "Kami memiliki tahun yang luar biasa dan kami hanya ingin terus. Martina adalah juara yang mempesona dan merupakan kebanggaan bagi saya bisa bermain dengan dia."
Hingis dan Mirza mencetak kesuksesan besar sejak dipasangkan pada Maret tahun lalu di Indian Wells. Pasangan nomor satu dunia tersebut kini mencapai 10 kali final sejak musim lalu.
Mereka membuka kampanye 2016-nya dengan menjadi juara di Brisbane dan Sydney, lalu kini Melbourne.
Ini gelar ganda Grand Slam ke-12 untuk Hingis, yang sampai detik ini telah menjuarai 5 gelar juara Australia Terbuka (1997, 1998, 1999, 2002, 2016), 2 gelar juara Prancis Terbuka (1998, 2000), 3 gelar juara Wimbledon (1996, 1998, 2015), serta dua gelar di New York pada 1998 dan 2015.
Mirza, istri bekas kapten Pakistan, Shoaib Malik, sudah tiga kali menjadi juara, yang semua dicatatkannya bersama Hingis, demikian dikutip dari AFP.
ANTARA