TEMPO.CO, Bangkalan -Pertandingan final turnamen Piala Gubernur Kaltim yang mempertemukan kesebelasan Madura United VS Pusamania Borneo FC, menyulut kerinduan suporter sepakbola terbesar di Pulau Madura, K-Conk Mania, atas kehadiran Klub Perseba Bangkalan. "Borneo FC punya hubungan sejarah dengan kami," kata Humas K-Conk Mania, Mamad Taufik, Senin, 14 Maret 2016.
Sebelum bernama Pusamania Borneo FC, klub ini bernama Perseba Bangkalan dan dikelola PSSI Bangkalan. Pada 2009, Perseba menjuarai turnamen Piala Soeratin. "Karena Perseba maka lahirlah K-Conk Mania."
Pada 2013, kata Mamad, tanpa alasan jelas, manajemen klub tiba-tiba menjual Perseba kepada Vigit, warga Sidoarjo. Sejumlah berita menyebutkan nilai penjualan Rp3,5 miliar. "Kami kecewa berat saat itu."
Entah bagaimana ceritanya, belakangan Vigit membawa Perseba berlabuh di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Sejak saat itu, Perseba berubah nama menjadi Pusamania Borneo FC. Selain nama, lambang klub dan para pemain pun berubah total. Karena semuanya berubah, bagi K-Conk Mania, Borneo FC bukan Perseba lagi.
Pemkab Bangkalan pernah mencoba mencoba membali Perseba, setelah Vigit gagal membawa klub lolos ke kasta tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia. Bupati Bangkalan yang saat itu dijabat Fuad Amin Imron, mengutus dua senior K-Conk Mania, salah satunya Mamad untuk bertemu Vigit. "Tapi transaksi itu gagal, kabarnya Vigit memberikan harga lebih tinggi, Fuad Amin menolak," kata Mamad.
Karena Perseba tamat, K-Conk Mania kini menjadi suporter bagi Kesebelasan Madura United. Riwayat MU pun 11-12 dengan Borneo FC, sama-sama klub belian. Dulu sebelum bernama Madura United, klub ini bernama Persipasi Bandung Raya (PBR). Setelah dibeli anggota Badan Pemeriksa Keuangan Achsanul Qosasi pada Januari 2016, PBR berubah nama menjadi Madura United.
Nama ini sebelumnya pernah dipakai klub asal Kabupaten Pamekasan Persepam Madura United yang saat itu dikelola PT Pojur milik AQ, sapaan Achsanul Qosasi. "Melihat partai final kemarin, kami merindukan Perseba. Semoga Pemkab Bangkalan membentuk Perseba lagi."
MUSTHOFA BISRI