TEMPO.CO, Jakarta - Tim penjinak bom dikerahkan untuk menyisir lokasi balap sepeda putra Olimpiade 2016, seusai penemuan sebuah paket mencurigakan tak jauh dari garis finis.
Dilansir dari laman The Guardian, Minggu, 7 Agustus 2016, suara keras sempat terdengar di tribun awak media yang meliput pertandingan di daerah Copacabana, Rio de Janeiro, Brasil, tersebut.
“Petugas keamanan menemukan paket di sekitar garis finis. Jadi, penjinak digerakkan sebagai upaya pencegahan,” ujar seorang juru bicara panitia Olimpiade 2016 kepada The Guardian. “Tapi tak ada pengaruhnya, pertandingan tetap berjalan.
Penyisiran dilakukan saat para pesepeda masih harus menempuh 70 kilometer sebelum menyundul garis finis. Terdapat 6 polisi lokal yang berjaga saat penyisiran berlangsung.
Salah seorang petugas yang berjaga menyebutkan bahwa ledakan berasal sebuah tas kecil yang lolos dari pengawasan. Tak ada laporan korban luka. Tak ada penonton maupun pihak panitia yang dievakuasi karena kecurigaan atas adanya bom tersebut. “Lomba berlanjut, tak ada pengalihan.”
Olimpiade 2016 ini merupakan yang pertama kali diadakan di Amerika Selatan. Sebanyak 207 tim dari seluruh dunia bertemu dan saling memperebutkan medali dari 28 cabang olahraga yang ada.
Dengan kondisi ekonomi Brasil yang belum pulih, biaya penyelenggaraan Olimpiade 2016 ini disinyalir tak lebih dari 30 miliar pound sterling, seperti dana yang dihabiskan saat Olimpiade London pada 2012.
THE GUARDIAN | BBC | YOHANES PASKALIS