TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC), Senin, 8 Agustus 2016, mendesak para atlet untuk menunjukkan sikap saling menghormati satu sama lain, menyusul peristiwa adu mulut di antara atlet renang.
Perenang Australia, Mack Horton, memicu keributan setelah menyebut rivalnya dari Cina, Sun Yang, curang dengan menggunakan obat-obatan terlarang.
Juru bicara IOC, Mark Adams, mengatakan organisasi tersebut mendorong kebebasan berbicara. Namun, dia mengatakan bahwa para pesaing memiliki hak untuk berkompetisi "secara damai" dan mengimbau para atlet untuk menunjukkan rasa hormat kepada satu sama lain.
"Jelas kami ingin mendorong kebebasan berbicara," katanya. "Tapi di sisi lain tentunya, Olimpiade adalah tentang menghormati satu sama lain dan hak orang lain untuk berkompetisi," tambahnya.
Adams mengatakan IOC tidak berencana untuk mengambil tindakan terhadap perseteruan Horton dan Sun.
"Orang-orang mengatakan banyak hal setelah kompetisi dan mereka berhak mengatakan hal itu," katanya. "Saat ini kami tidak mendapat keluhan dari siapa pun dan tidak perlu membawanya lebih jauh lagi."
Sebelumnya, Sun Yang menjadi perenang Cina pertama yang sukses memenangkan medali emas renang nomor 200 meter gaya bebas putra di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, Senin, 8 Agustus.
Sun, peraih medali perak di ajang Olimpiade London empat tahun lalu, menyentuh dinding finis dalam satu menit, 44,65 detik, mengalahkan perenang Afrika Selatan, Chad Le Clos, dengan selisih 0,55 detik.
Ini adalah medali kedua bagi Sun di Olimpiade setelah ia meraih perak di nomor 400 meter gaya bebas pada Sabtu. Conor Dwyer dari Amerika Serikat memenangkan perunggu.
ANTARA