TEMPO.CO, Jakarta - Empat tahun lagi, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad akan berusia 34 dan 32 tahun. Mampukah mereka untuk terus berpasangan di nomor ganda campuran bulu tangkis Indonesia dan mempertahankan raihan medali emas pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil?
Soal masa depan tersebut, di situs Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Rabu, 17 Agustus 2016, Liliyana berbicara setelah bersama Tontowi mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peen Soon/Goh Liu Ying 21-14, 21-12 pada babak final bulu tangkis ganda campuran Olimpiade Rio de Janeiro 2016. “Kami sudah sangat lega mendapat hasil ini. Setelah ini, mau istirahat dulu, refreshing. Karena selama ini bebannya cukup berat menuju Olimpiade,” kata Liliyana.
Wajar Liliyana yang akrab dipanggil Butet ini mencari kesegaran dan “sejenak melupakan bulu tangkis”. Maklum. Butet sudah berjuang berat di Olimpiade sejak pergelaran di Beijing, Cina, 2008. Delapan tahun lalu itu, berpasangan dengan rekan putranya, Nova Widianto, ia berhasil menembus babak final tapi harus puas dengan raihan medali perak setelah kalah dari pasangan Korea Selatan. Selanjutnya, empat tahun lalu di London, Inggris, berpasangan dengan Tontowi, mereka kalah dalam perebutan medali perunggu melawan pasangan dari Denmark.
Di sisi lain, meminjam kata-kata Butet bahwa perjuangan di Olimpiade begitu berat, di atas kertas pertambahan usia mereka akan membuat perjuangan mereka untuk bisa mempertahankan raihan emas di Olimpiade ini akan jauh bertambah sulit. Persaingan begitu ketat dan semakin banyak pemain muda di negara lain yang bermunculan dengan kecepatan mengagumkan.
PRASETYO