TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga memastikan uang bonus untuk atlet dan pelatih peraih medali, baik Olimpiade maupun Paralimpiade 2016 di Brasil, siap dibagikan.
"Saat ini kami tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membagikannya. Bonus yang diterima atlet dan pelatih semuanya seperti janji yang diberikan pemerintah," kata Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2016.
Menurut Gatot, Kemenpora ingin semua atlet maupun pelatih yang sukses mempersembahkan medali pada kejuaraan multievent paling bergengsi di dunia itu bisa berkumpul dalam waktu bersamaan.
Gatot menyatakan, ada dua opsi waktu pemberian bonus yang saat ini sedang dikaji. "Kalau tidak pekan ini, ya, tiga pekan ke depan. Itu opsinya. Kenapa begitu? Karena harus menyesuaikan jadwal Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Mereka akan bertanding di Denmark," ujarnya. Adapun batas paling lambat pencairan bonus itu adalah 2 November 2016.
Baca: Dimas Kanjeng Rusak Citra Paranormal, Jinnya Mau Dikencingi
Pria yang juga juru bicara Kemenpora itu menjelaskan, para peraih bonus, baik atlet maupun pelatih, dipastikan tidak akan dibebani pajak. Pemerintah akan menanggung secara penuh pajak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sebagaimana diumumkan sebelumnya, peraih emas olimpiade, yaitu Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, berhak mendapatkan bonus masing-masing Rp 5 miliar. Sedangkan sang pelatih, yaitu Richard Mainaky, berhak mendapatkan bonus Rp 2 miliar.
Dari cabang olahraga angkat besi, ada dua orang yang berhak mendapatkan bonus, yaitu Dirdja Wihardja dan Supeni. Mereka masing-masing mendapatkan bonus Rp 800 juta. Sedangkan peraih perunggu paralimpiade, Ni Nengah Widiasih mendapatkan bonus Rp 1 miliar. "Kami tidak membedakan atlet olimpiade dan paralimpiade. Semuanya berhak mendapatkan bonus sesuai dengan janji pemerintah,” kata Gatot.
ANTARA | GADI MAKITAN