TEMPO.CO, Jakarta – Pelaku usaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri menyatakan siap mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018. Dukungan itu dilakukan dalam bentuk dana sponsor.
”Kami siap, dong, ini kan ajang pemerintah. Ini kan suatu internasional, masak enggak siap. Ya, kami harus siap,” kata Wakil Ketua Umum Kadin bidang hubungan internasional Shinta Kamdani, Kamis, 30 Maret 2017, seusai rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta.
Rapat yang membahas soal sponsorship Asian Games ini dihadiri Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrawi, serta Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar.
Shinta mengatakan rapat yang dipimpin Wapres ini adalah tahap awal dalam menggalang pendanaan Asian Games. Perusahaan yang menjadi sumber sponsorship masih terus dieksplorasi, baik dalam negeri maupun dari luar negeri. “Kami juga mau mengajak perusahaan-perusahaan internasional, baik Asia maupun luar Asia, ikut dan meramaikan Asian Games 2018,” katanya.
Untuk perusahaan dalam negeri, Shinta mengatakan ada kemungkinan sumber pendanaan paling besar berasal dari BUMN, misalnya dari perusahaan telekomunikasi ataupun perusahaan energi. Bentuk dukungan bukan hanya produk, melainkan juga branding sebagai kesempatan untuk promosi. Shinta mengatakan, dalam rapat, Wapres menargetkan sponsorship dari perusahaan mencapai Rp 1,5 triliun. Dana penyelenggaraan dari APBN sendiri direncanakan sekitar Rp 4 triliun.
Shinta mengatakan, dalam rapat, Kalla mengajak para pengusaha untuk ikut bersama-sama mendukung penyelenggaraan Asian Games. “Kami akan sosialisasikan ini dan sampaikan ke teman-teman untuk bagaimana caranya kami sama-samalah. Ini kerjaan besar,” kata Shinta.
AMIRULLAH SUHADA