TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengaku sudah memanggil seluruh perwakilan cabang olahraga yang bertanding di Asian Games 2023. Ia ingin mengevaluasi kegagalan kontingen Merah Putih dalam mencapai target dalam ajang tersebut.
"Sudah, sudah (dipanggil untuk evaluasi). Satu-satu sudah kami panggil (perwakilan cabang olahraganya)," ujar dia saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Jakarta Pusat, Selasa, 31 Oktober 2023.
Tim Indonesia, sebelumnya, gagal memenuhi target menembus peringkat 10 besar dengan koleksi 12 medali emas Asian Games 2023. Pasukan Garuda hanya berhasil menempati peringkat ke-13 dengan koleksi tujuh medali emas, 11 perak, dan 18 perunggu.
Dito mengungkapkan pertemuan ini tak cuma bertujuan untuk mencari solusi atas penyebab kontingen Indonesia tak mampu meraih target, tetapi juga untuk persiapan menuju Olimpiade 2024. Pesta olahraga terbesar dunia ini akan digelar di Paris pada pertengahan tahun depan.
Dalam surat undangan evaluasi Kemenpora kepada induk organisasi cabang olahraga Asian Games 2023 yang diterima Tempo hari Selasa, 31 Oktober, tertulis bahwa pemanggilan dilakukan secara bergantian selama enam hari mulai 19-25 Oktober 2023. Tiga cabang olahraga unggulan di Olimpiade 2024, bulu tangkis, angkat besi, dan panjat tebing dipanggil lebih dulu pada Kamis, 19 Oktober. Setiap federasi mendapatkan jatah evaluasi selama tiga puluh menit.
Adapun setiap induk organisasi diminta untuk mengirim tiga perwakilan yang terdiri satu orang sekretaris jenderal/manajer, satu unsur bidang pembinaan dan prestasi (ketua/wakil bidang, dan satu orang pelaksana pelatnas (manajer tim, pelatih kepala, atau pelatih fisik).
Pelatih tim putra soft tenis Indonesia, Prima Simpatiaji, mengakui adanya pemanggilan dari Kemenpora. Ia menerima banyak masukan dari tim review terkait performa anak asuhnya di Asian Games 2023. "Kami diminta evaluasi dan banyak masukan yang kami terima. Mereka (tim review) tahu ada tiga negara kuat khusus cabor soft tenis, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan. Kami diwawancara soal pelatih asing dan diminta banyak kirim pemain ke sana."
Prima mengatakan tim review Kemenpora meminta tim soft tenis Indonesia meningkatkan performanya di ajang Asian Games berikutnya agar bisa mendapat medali. Saat ini, dia mengakui, bahwa level tim soft tenis Indonesia baru bisa bersaing di Asia Tenggara.
Pilihan Editor: VAR Belum Dipasang Jelang Piala Dunia U-17 2023, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo