TEMPO Interaktif, New York - Mantan juara tinju Sugar Ray Leonard mengatakan dalam sebuah buku bahwa ia mengalami pelecehan seksual saat remaja oleh pelatih Olimpiade terkemuka. New York Times melaporkan hal itu pada hari Selasa.
Surat kabar itu mengatakan Leonard mengklaim hal itu dalam otobiografinya yang akan beredar, The Big Fight: My Life In and Out of the Ring. Buku ini dijadwalkan akan diterbitkan pada bulan Juni.
Leonard, 55 tahun, mengatakan ia diserang oleh pelatih yang tidak disebutkan namanya, dua kali.
Yang pertama adalah ketika ia bertanding di sebuah turnamen di Utica, New York, pada usia 15. Yang kedua, beberapa tahun kemudian, terjadi di sebuah mobil yang diparkir di tempat sepi ketika pelatih itu berdiskusi tentang prospeknya di Olimpiade tahun 1976.
"Sebelum saya menyadarinya, ia membuka ritsleting celana saya dan meletakkan tangannya kemudian mulut di wilayah yang telah menghantui saya seumur hidup. Saya tidak menjerit. Saya tidak melihatnya. Saya membuka pintu dan berlari," tulis Leonard, menurut Times.
Leonard, yang memenangkan medali emas di kelas menengah ringan di Olimpiade Montreal, mengatakan ia telah dihantui oleh siksaan itu selama bertahun-tahun, namun memutuskan untuk mengungkapkan hal itu dalam bukunya untuk mencoba membantu proses penyembuhan dirinya.
"Saya menyadari bahwa saya tidak akan bebas kecuali saya mengungkapkan seluruh kebenaran, tidak peduli betapa sakitnya," tulisnya.
Dalam buku tersebut, Leonard juga membahas dia menggunakan kokain, menjadi ayah pada usia 17, dan tumbuh dalam rumah tangga dengan penyalahgunaan alkohol dan kekerasan domestik.
Selama karier tinjunya, Leonard memenangkan gelar di lima kelas berbeda dan dianggap sebagai salah satu olahragawan terbesar.