Menpora Roy Suryo, menyampaikan sambutan saat membuka secara Kongres Luar Biasa PSSI 2013 di Jakarta, Minggu (17/3). KLB PSSI antara lain akan membahas sejumlah agenda yang sesuai dengan kesepakatan antara PSSI dan KPSI, yakni penyatuan liga, pembahasan draft statuta PSSI, pengembalian empat anggota Exco yang diberhentikan serta penetapan waktu dan tempat kongres tahunan PSSI. ANTARA/Ismar Patrizki
TEMPO.CO, Jakarta - Menpora Roy Suryo dijadwalkan bertemu Menteri Koordinasi Perekonomian di Jakarta, Rabu, 8 Mei 2013, untuk membahas perubahan Keputusan Presiden terkait perpindahan tempat penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) ke-3 dari Riau ke Jakarta.
Menpora juga akan melakukan perubahan isi perjanjian antara Panitia Pelaksana ISG Pusat dengan panitia lokal di Riau.
Dalam penjelasannya di Jakarta, Selasa, 7 Mei 2013, Menpora menegaskan kembali bahwa pemindahan penyelenggaraan ISG ke-3 dari Riau ke Jakarta, terutama karena persoalan teknis.
“Dari sisi teknis, terutama venue (arena) tidak ada kesiapan (di Riau)," ucap Menpora. Hal yang paling krusial adalah Stadion Utama Pekanbaru yang hingga kini masih disegel konsorsium kontraktor yang mengerjakan pembangunannya.
Dari sisi pemerintah daerah, Menpora menilai situasinya juga tidak kondusif, mengingat Gubernur Riau, Rusli Zainal, berstatus tersangka dalam kasus suap pengadaan dana PON 2012. Status tersangka itu dikeluarkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sementara Wakil Gubernur Provinsi Riau lebih memfokuskan perhatian pada Pemilihan Gubernur mendatang. "Tidak ada yang bisa bertanggung jawab bila ISG digelar di Riau. Kami tidak mau upacara pembukaan ISG berlangsung di Riau, tetapi penutupannya di KPK," seloroh Menpora.
Ditambahkan oleh Menpora bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung penuh pengalihan tempat penyelenggaraan ISG ke-3 dari Riau ke Jakarta. Menurut Menteri Roy, Pemerintah Provinsi DKI siap memberikan tambahan dana bila dana yang disediakan pemerintah sejumlah Rp 200 miliar untuk ISG ke-3 masih kurang.