Pelatih Timnas Belanda, Louis Van Gaal saat melatih anak-anak dalam kegiatan Coaching Clinic di lapangan latihan timnas nasional Indonesia di Senayan, Jakarta, (6/6). Coaching Clinic ini dihadiri juga oleh Patrick Kluivert dan Ruud Gullit Van Basten. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 300 anak mendapat kesempatan emas latihan sepak bola di bawah bimbingan Louis Van Gaal, pelatih kepala tim nasional Belanda. Pelatih 61 tahun asal Amsterdam itu memberikan klinik kepelatihan di Lapangan C Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2013.
"Penting untuk membedakan kelas berdasarkan usia," kata Van Gaal. Menurut dia, pelajar 10 tahun harus dipisahkan dengan yang 15 tahun, dan diberi porsi latihan berbeda. Selama satu setengah jam, meneer itu berdiri di tepinlangspan dan memberikan arahan.
Van Gaal mengatakan hal paling penting bagi pesepakbola adalah bermain sebagai satu tim. "Harus tahu apa yang harus dia lakukan dengan dan tanpa bola," kata mantan pelatih Barcelona itu dengan muka merah karena kepanasan.
Asisten Pelatih Belanda Patrick Kluivert menilai banyak anak Indonesia yang berbakat mengolah si kulit bundar. "Mereka harus diberikan hak untuk bermain bola," kata penyerang yang mengantar Ajax Amsterdam juara Liga Champions 1995 itu. Selain Kluivert, Van Gaal ditemani sederet legenda Belanda seperti Ruud Gullit dan Danny Blind.
Usai pelatihan singkat itu, peserta mendapat sertifikat yang ditandatangani Van Gaal plus jersey tim nasional Belanda. Seorang peserta, Yusuf Kurnia, 15 tahun, mengatakan mendapat teknik baru, berupa gerakan berputar alias roulette a la Zinedine Zidane. "Bangga bisa dilatih mereka," ujar pelajar sekolah sepak bola Saswco di Bandung itu.
Pelatih Indonesia U-19 Indra Syafri mengatakan apa yang diberikan oleh Van Gaal cs sudah diadopsi Indonesia. "Yang penting konsistensi," katanya. Dia mengatakan klinik kepelatihan oleh pesepak bola kelas dunia berguna untuk memberikan euforia dan semangat bagi para pemain.