Pebulutangkis Cina, Xu Chen melayang saat mengembalikan kok ke arah ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (tidak terlihat), pada pertandingan semifinal ganda campuran bulutangkis Olimpiade London 2012, di Wembley Arena (2/8). AP Photo/Saurabh Das
TEMPO.CO, New Delhi - Sejumlah pemain bulu tangkis dunia menyatakan sistem penghitungan skor bulu tangkis saat ini sudah bagus dan tidak perlu diubah. Upaya untuk mengubah penghitungan skor bulu tangkis sebagaimana yang sudah mapan sekarang mereka sebut sebagai tindakan bodoh dan menggelikan.
Federasi Bulu Tangkis Dunia telah mewacanakan rencana mengubah sistem penghitungan skor bulu tangkis di sela-sela kejuaraan beregu antarnegara Piala Thomas dan Uber yang sedang berlangsung di New Delhi, India. Langkah ini ditempuh agar pertandingan berlangsung lebih singkat, lebih menarik, dan pas untuk disiarkan langsung melalui televisi.
Berdasarkan sistem yang berlaku sekarang, pemenang pertandingan adalah pemain yang lebih dulu mencapai angka 21, terpaut dua angka dari lawannya, dalam format terbaik-dalam tiga game (best of three games). (Baca juga: Simon Antar Indonesia ke Semifinal Piala Thomas)
Federasi Bulu Tangkis Internasional memberikan tiga alternatif penghitungan skor. Pertama, pemenang pertandingan ialah yang terbaik dalam tiga game (best of three games). Dan bila terjadi rubber-game, game ketiga hanya memperebutkan 11 poin. Kedua, pertandingan berlangsung tiga game dengan jumlah poin masing-masing game sebanyak 15. Ketiga, pertandingan berlangsung lima game dengan jumlah poin masing-masing 9 dalam tiap game-nya.
"Saya pikir perubahan seperti itu tidak cukup bagus untuk pertandingan," tutur Lin Dan, peraih dua kali medali emas Olimpiade.