Pasangan Ganda Bulutangkis Indonesia Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir (seragam hitam) bersalaman dengan asisten wasit usai pertandingan dinal Djarum Indoneia Open 2012 melawan pasangan ganda Thaliand Sudket Prapakamo dan Saralee Thoungthongkam di Istora Senayan Jakarta (17/06). Pasangan ganda Thaliand Sudket Prapakamo Saralee Thoungthongkam Menjadi Juara dengan kemenangan skor 21-17 17-21 21-13. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) segera menetapkan seragam wasit yang berlaku menyeluruh secara nasional. Desain baju tersebut tengah dilombakan dan memasuki babak akhir. "Rencananya, pemenang diumumkan pada 1 Juli," kata juru bicara PBSI Sulawesi Selatan, Michael Kiky, Ahad, 29 Juni 2014.
Lomba desain seragam wasit merupakan program PBSI yang diprakarsai induk organisasi bulu tangkis Sulawesi Selatan. Karena itu, provinsi ini mendapat amanah menjadi penyelenggara. Michael mengatakan tersisa tiga karya terbaik yang akan dipresentasikan di hadapan para juri, tepat sehari sebelum pengumuman pemenang.
Adapun tiga desain seragam wasit terbaik dibuat David Nugroho (Jawa Timur), Handoko Tri Saputra (Yogyakarta), dan Ryan Fauzi (Yogyakarta). Karya mereka akan dinilai tim juri yang terdiri atas perwakilan PBSI pusat, perwakilan atlet, perwakilan wasit, perwakilan akademikus, dan perwakilan PBSI Sulawesi Selatan.
Ketua Umum PBSI Sulawesi Selatan Devo Khaddafi mengatakan pihaknya menanti dengan antusias hadirnya seragam wasit yang memang dibutuhkan. "Ini sejarah bagi dunia bulu tangkis nasional. Soalnya, baru kali ini akan ada seragam resmi buat wasit di Indonesia dan ini dimulai dari Sulawesi Selatan sebagai pencetusnya," ujarnya.
Gagasan membuat seragam resmi buat wasit, tutur Devo, merupakan bentuk kepedulian terhadap sang pengadil. Seragam itu adalah lambang identitas yang memudahkan pemain, pelatih, dan ofisial dalam mengidentifikasi wasit.
Pertimbangan lain, keberadaan seragam tersebut yakni upaya awal peningkatan standar pelaksanaan sebuah kejuaraan dan turnamen bulu tangkis. Devo menegaskan pihaknya berkomitmen menggelorakan olahraga ini dengan mendorong semua elemen terkait.
Guna membangun prestasi, Devo mengatakan sumber daya manusia dari pengurus, atlet, pelatih dan wasit memang harus ditingkatkan. Karena alasan itu pula, pihaknya mengintensifkan pelatihan dan kompetisi di lingkup provinsi ini. "Selepas Lebaran, ada beberapa kejuaraan yang menanti," katanya.